Ditinggal Marko Simic, Persija Terancam Jadi Macan Ompong Lagi di Liga 1
Kepergian Greg kemudian membuat Iwan Setiawan selaku pelatih Persija saat itu mendatangkan Pedro Javier pada 2011.
Selama 1,5 tahun di Persija, Pedro mampu mencetak 22 gol. Hanya saja, di pertengahan musim 2013, ia dicoret dan digantkan Emmanuel Kenmogne.
Hadirnya Kenmogne juga membawa angin segar dengan sumbangsih 14 gol dari 16 laga yang membuat Persija keluar dari zona degradasi pada 2013.
Sayangnya, kebersamaan Kemogne dan Persija berakhir singkat, usai penyerang asal Kamerun itu direkrut Persebaya pada 2014.
Kemogne sempat kembali pada 2016 ke Persija. Namun ketajamannya tergerus usia yang kala itu telah menginjak 36 tahun.
Setelahnya Persija tak punya penyerang asing mumpuni. Ada nama Evgeny Kabaev. Hanya saja ketajamannya tak begitu teruji usai Liga Indonesia dihentikan.
Pencarian Persija akan penyerang asing pun akhirnya menemui akhir dengan hadirnya Marko Simic pada Desember 2017 dari Melaka United.
Dalam waktu singkat, mantan pemain Timnas Kroasia U-21 ini mampu mencuri hati para The Jakmania lewat keran golnya.
Di musim pertamanya di Liga 1, Simic mampu melesakkan 18 gol yang diakhiri gelar juara liga yang terakhir didapatkan Persija pada 2001.
Di musim keduanya di Liga 1, Simic masih menjadi lumbung gol Persija dengan torehan 28 gol yang membuatnya menjadi top skor kompetisi.
Dan di musim 2021-2022, Simic yang sempat tersisih dan dicadangkan, masih mampu mencetak dua digit gol dengan 14 gol di Liga 1 musim lalu.
Total 61 gol telah dicetak Simic bagi Persija di Liga 1. Ia menjadi penyerang asing terganas sepanjang masa Macan Kemayoran yang bertahan paling lama.
Hanya saja, kebersamaan ini harus berakhir dengan cara yang tidak baik, yang membuat Macan Kemayoran harus mencari penyerang anyar lainnya.
Akankah Persija menemukannya jelang Liga 1 2022-2023? Ataukah Macan Kemayoran akan menjadi ‘Macan Ompong’ lagi di Liga 1?