Liga Indonesia

Liga 3: Terbawa Suasana Ramadan di Indonesia, Pelatih Spanyol Ikut Berpuasa

Kamis, 28 April 2022 07:44 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© Da'Yerimon/Indosport.com
Eduardo Perez, eks asisten Timnas Indonesia pantau Piala Soeratin U15. Foto: Da'Yerimon/Indosport.com Copyright: © Da'Yerimon/Indosport.com
Eduardo Perez, eks asisten Timnas Indonesia pantau Piala Soeratin U15. Foto: Da'Yerimon/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Akademi sepak bola ternama yang belakangan telah bertransformasi menjadi klub profesional, ASIOP FC, tetap menjalankan aktivitas latihan selama Ramadan. Para pemain muda terus menempa diri meski dalam keadaan berpuasa. 

Diketahui, ASIOP FC menggelar latihan seperti biasa, yakni tiga kali seminggu (Senin-Rabu-Jumat), dengan catatan durasi sedikit dikurangi.

Mereka mempersiapkan diri untuk berkompetisi di beberapa ajang bergengsi, salah satunya Piala Gothia 2022 di Swedia pada pertengahan Juli mendatang. 

Sesi latihan berada di bawah pantauan pelatih berpaspor Spanyol, Pedro Javier Banuelos Saez, selaku Direktur Teknik. Dia merancang program terpadu untuk seluruh kategori usia yang ada di ASIOP FC, terutama U-17 dan U-15. 

Uniknya, Pedro baru pertama kali berkarier di Indonesia sejak didatangkan pada pertengahan Januari silam. Sehingga, dia sedikit merasakan apa yang disebut dengan cultur shock ketika memasuki bulan suci Ramadan. 

"Coach Pedro (Javier Banuelos Saez) kan baru pertama di Indonesia," kata manajer ASIOP FC, Chandra Syarif, saat berbincang santai dengan INDOSPORT di Kompleks ASIOP Training Ground (ATG) Sentul, Rabu (27/4/22). 

"Bulan lalu ketika merancang program April, dia agak bingung karena manajemen mengusulkan untuk mengurangi durasi latihan. Dia baru tahu soal bulan puasa (Ramadan)," cetusnya. 

Meski begitu, belakangan Pedro justru 'tersihir' dengan suasana Ramadan di Indonesia, khususnya di Kompleks ATG Sentul. Pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut bahkan memutuskan untuk ikut berpuasa bareng pemain dan para stafnya di ASIOP FC. 

"Awalnya, Coach Pedro penasaran dan ingin mencoba ikut berpuasa. Kami sempat khawatir karena dia kan belum terbiasa, beda dengan kita yang sudah terlatih melakukannya sedari kecil," jelas Chandra Syarif. 

"Tapi, toh ternyata dia kuat menahan lapar dan dahaga sampai waktu berbuka. Dia selalu ikut dalam kegiatan bukber internal yang kami lakukan hampir setiap hari di ATG Sentul," imbuhnya.