4 Bintang Sepak Bola Asing yang Jadi Mualaf di Indonesia
Meski berasal dari Chile, karier sepak bola Patricio Jimenez Diaz lebih banyak ia habiskan di klub-klub Indonesia.
Berawal dari Semen Padang, pria yang akrab disapa Pato ini sudah sering berpindah klub, mulai dari Sriwijaya FC, Persib Bandung, PSMS Medan, hingga yang terakhir Persikad Depok.
Tinggal di Indonesia, membuat Pato juga tertarik dengan ajaran Islam, yang notabene negara mayoritas di Tanah Air.
Kecintaan Pato pada Islam sendiri sudah muncul ketika ia diajak mengunjungi sebuah masjid di Padang bersama teman-teman satu timnya.
"Saya masuk Islam dengan sesuatu yang datang dari atas. Saya pertama kunjungi masjid sama teman-teman pemain saat itu saya jatuh cinta dengan agama (Islam)," tutur Pato seperti dikutip dari CNN (17/06/17).
Kecintaan Pato pada agama Islam pun semakin tumbuh ketika ia mempelajari berbagai ajarannya, terlebih ketika ia mengetahui bahwa dalam Islam, setiap manusia memiliki kedudukan yang sama.
"Saya tidak pernah melihat di manapun lewat internet atau secara langsung, di mana orang masuk masjid itu pekerja desa, kemudian sebelahnya berdiri Kolonel TNI, lalu dokter, guru, orang yang minta sumbangan."
"Di dalam masjid, tidak ada perbedaan sama sekali, status sama. Itu sangat mulia, itu yang buat saya jatuh cinta sebenarnya," papar pria kelahiran 23 Juni 1976 tersebut.
Dalam perjalanan spritualnya menjadi seorang muslim, Pato bersyukur mendapat banyak dukungan. Termasuk dari seorang wanita cantik asal Minang, Novi Angraini, yang nantinya ia persunting dan memberinya empat orang anak.
"Jadi waktu kenal Novi (Angraini, sang istri), dengan kehadiran dia, wanita Minang yang Islam 100 persen di daerah itu sangat membantu."
"Dia tanya kepada saya apakah saya bisa membaca Alquran. Saya jawab bahwa saya tidak bisa sesempurna bacaan ustaz, tapi saya bisa sedikit-sedikit," kenangnya.
Selepas memutuskan gantung sepatu, Pato sendiri saat ini disibukkan sebagai pemantau bakat dan berkeliling ke daerah-daerah di sekitar ataupun luar pulau Jawa. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk balas budinya pada sepakbola Indonesia yang telah membesarkan namanya.
Carlos Raul Sciucatti
Semenjak berdiri pada 1954 silam, Persijap Jepara tercatat pernah memiliki pemain asing asal Argentina yang sukses tampil gemilang.
Pemain itu adalah Carlos Raul Sciucatti yang jadi bagian Laskar Kalinyamat pada 2008 dan 2014 lalu.
Selain mengembangkan kemampuannya mengolah si kulit bundar, berkarier di Indonesia ternyata juga mempengaruhi perjalanan spiritual pria kelahiran 7 Januari 1986 tersebut. Ia pun tertarik untuk mempelajari agama Islam, yang banyak dianut pesepakbola Indonesia.
Tidak tanggung-tanggung, demi mempelajari Islam lebih lanjut, Carlos rela mengasingkan diri ke pedalaman Kalimantan, yakni ke sebuah pesantren bernama Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning.
"Carlos merasa hatinya terpanggil untuk mempelajari Islam. Antara lain membaca Alqur’an dengan baik dan benar."
"Ia merasa bahwa Ponpes Assalam adalah tempat yang cocok, untuk ia belajar membaca Al-qur’an dengan baik dan benar," tulis Ponpes Assalam melalui situs resminya.
Setelah merasa tercerahkan, Carlos pun dengan yakin merubah keyakinannya dan mantap menjadi seorang muslim pada awal 2014 lalu.
Layaknya, seseorang yang baru memeluk agama Islam, Carlos mengakui sempat kesulitan. Namun, hal tersebut tetap ia jalani dengan sepenuh hati.
"Awalnya sangat sulit untuk memulainya karena ini merupakan hal baru. Salat lima waktu, mempelajari tentang semua rakaatnya, dan bagaimana caranya salat itu tidak mudah."
"Salat subuh juga sulit, namun sekarang tidak masalah karena saya sudah terbiasa bangun untuk salat subuh," kata Carlos kepada INDOSPORT.
Carlos yang kini berstatus suami wanita Indonesia, Esti Lestari masih berdomisili di Tanah Air. Ia bahkan sempat menjadi arsitek permainan Persijap Jepara dalam mengarungi kompetisi Liga 2 musim 2017 lalu.