'Dinasti' Bersejarah Keluarga Agnelli di Juventus, Bertahan Sampai Kapan?
Dari tahun 1930 hingga 1935, Juventus tercatat memiliki skuat emas asuhan Carlo Carcano, yang berisikan pemain seperti Orsi, Caligaris, Monti, Cesarini, Varglien I dan II, Bertolini, Ferrari, dan Borel II.
Pada periode inilah klub juga merasakan untuk pertama kalinya, berlaga di European Cup (sekarang Liga Champions). Setelah itu, perjalanan Juventus pun berlanjut setelah meletusnya Perang Dunia II.
Akan tetapi, Juventus harus berduka setelah presiden mereka, Edoardo Agnelli, tewas usai mengalami kecelakaan pesawat pada 1935.
Seaplane yang ditumpanginya dengan pilot Arturo Ferrarin terbalik setelah menabrak batang pohon. Ia mengalami luka di kepala dan meninggal dunia.
Sepak terjang keluarga Agnelli di Juventus pun dilanjutkan oleh putra Edoardo, Giovanni. Ia ditunjuk sebagai presiden pada tahun 1947.
Semasa kepemimpinan Giovanni Agnelli, Juventus berhasil memenangkan dua gelar scudetto. Namun pada 1953, Gianni Agnelli mundur dari jabatan dan menyerahkan tongkat estafet ke adiknya, Umberto Agnelli, pada 1955.
Kedatangan Omar Sivorian dan John Charles membantu klub meraih scudetto pada 1958. Prestasi ini pun membuat Juventus berhak memakai tanda bintang di jersey mereka sebagai pemenang sepuluh gelar nasional.
Umberto Agnelli membawa Juventus meraih sejumlah kesuksesan selama awal era 1960-an sebelum akhirnya turun takhta pada 1962.
Setelah itu, kursi bos Juventus sempat ditempati beberapa orang hebat hingga akhirnya kembali ke keluarga Agnelli pada 2010.
Ia adalah Andrea Agnelli, putra Umberto Agnelli, yang terjun ke manajemen Juventus pada tahun 2010.