Liga Italia

Liga Italia: Gara-gara Sosok Ini, AC Milan Batal Gaet Gianluigi Buffon

Sabtu, 7 Mei 2022 07:25 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Getty Images
Gianluigi Buffon semula mendambakan belajar di akademi AC Milan justru tertarik menuju Parma usai terinspirasi sosok Ermes Fulgoni yang jadi pelatihnya di sana. Copyright: © Getty Images
Gianluigi Buffon semula mendambakan belajar di akademi AC Milan justru tertarik menuju Parma usai terinspirasi sosok Ermes Fulgoni yang jadi pelatihnya di sana.

INDOSPORT.COM - Dikenal sebagai kiper legendaris Liga Italia dan dunia, Gianluigi Buffon mengakui kariernya akan jauh berbeda dari sekarang andai menerima tawaran untuk bergabung dengan AC Milan di usia belia.

Namun, bujukan dari Ermes Fulgoni, yang saat itu menjabat pelatih kiper Parma, membuatnya justru lebih memilih akademi Si Biru-Kuning yang membentuknya menjadi salah satu penjaga gawang terbaik di eranya.

Buffon memulai kariernya bersama Parma, bergabung dengan akademi klub berjuluk I Gialloblu tersebut pada usia 13 tahun.

Setelah dipromosikan ke tim senior sejak usia 17 tahun, Buffon kemudian membantu Parma menjuarai Piala UEFA, Coppa Italia, dan Piala Super Italia pada 1999.

Gianluigi Buffon melanjutkan petualangannya dan makin bersinar bersama Juventus dan tim nasional Italia, sukses memenangi 10 titel Serie A Liga Italia plus Piala Dunia.

Tidak ada jaminan kariernya akan sama gemilangnya andai saat itu seorang Buffon lebih memilih akademi AC Milan ketimbang Parma, sehingga kini ia sangat berterima kasih kepada Ermes Fulgoni.

"Ermes Fulgoni memutuskan untuk mengubah hidup saya. Dialah yang membawa saya ke sini (Parma)," beber Buffon kepada La Salle Institute.

"Ketika saya masih kecil, saya hampir memutuskan untuk pindah dan bermain untuk AC Milan tapi kemudian saya datang ke Parma untuk trial. Saya ingat bahwa ketika teracuni oleh antusiasme Ermes. Tekad dan keceriaannya membuat saya berubah pikiran," cetusnya.

"Jika saya tidak bertemu dengannya, kehidupan olahraga saya akan berbeda, tetapi hampir tidak lebih baik dari yang saya jalani. Hari itu ia membuat saya terpesona dan sangat menyentuh saya," jelas Gianluigi Buffon.

"Dia memiliki cara melibatkan saya, cara kerja yang belum pernah saya lihat sebelumnya dan itu membuat saya bersemangat. Itu adalah faktor penentu dalam pilihan saya menuju Parma," tambahnya lagi.