Kisah AC Monza, Sang Jelmaan AC Milan yang Bermimpi Tampil di Serie A Untuk Kali Pertama
Berdiri sejak 1912 atau sekitar 110 tahun silam, AC Monza tercatat lebih banyak mentas di Serie B dan Serie C. Hanya ada beberapa kali AC Monza hampir promosi ke Serie A.
Seperti pada musim 1969–70, di mana AC Monza hanya terpaut tiga poin dari Catania yang berada di urutan tiga klasemen akhir Serie B atau batas akhir promosi saat itu.
Kemudian pada musim 1978–79, saat itu AC Monza finish di peringkat keempat dan berhasil mendapat tiket play off.
Namun sayang, mereka tumbang dari Pescara dalam perebutan jatah terakhir ke Serie A.
Sejak musim 1990 hingga 2010, AC Monza tak banyak berbicara lebih di kompetisi Liga Italia lantaran hanya berkutat di Serie C dan Serie B.
Secara silih berganti sepanjang rentan waktu tersebut, klub yang bermarkas di Stadio Brianteo ini kerap turun naik di kasta ketiga dan kedua Liga Italia.
Barulah di tahun 2018, AC Monza mulai terlihat perubahan setelah mantan Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, resmi mengakuisisi saham klub.
Bersama Adriano Galliani yang merupakan mantan CEO AC Milan, keduanya sukses membawa AC Monza perlahan tampil konsisten di Serie B.
Tak hanya dimiliki dan dipimpin oleh mantan petinggi AC Milan, tim AC Monza juga dilatih oleh eks pemain yang pernah berseragam AC Milan seperti Cristian Brocchi hingga Giovanni Stroppa yang masih bertahan sampai sekarang.
Berkaca dari fakta tersebut, tak heran jika AC Monza kerap mendapat julukan jelmaan AC Milan atau AC Milan ’KW’ dari para penggemar.
Tak heran pula, kehadiran AC Monza di Serie A sangat dinantikan fans lantaran duel kontra AC Milan bakal jadi laga terpanas di Liga Italia.