In-depth

Kini Bertambah Lecce, Intip Ekspansi Bisnis para Sultan Indonesia di Sepak Bola Eropa

Minggu, 29 Mei 2022 21:05 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© Marco Luzzani - Inter/Inter via Getty Images
Erick Thohir kunjungi tempat latihan Inter dan bersalaman dengan Andrea Pinamonti. Copyright: © Marco Luzzani - Inter/Inter via Getty Images
Erick Thohir kunjungi tempat latihan Inter dan bersalaman dengan Andrea Pinamonti.
Liga Italia Destinasi Utama

Jika menilik dari data yang ada sejauh ini, banyak pengusaha asal Indonesia yang tertarik untuk mengakuisisi saham klub-klub sepak bola asal Italia.

Sebelum Lecce, tercatat ada dua klub Negeri Pizza yang sahamnya pernah dan masih dimiliki oleh orang Indonesia sampai saat ini.

Salah satu yang paling terkenal tentu saat Menteri BUMN, Erick Thohir, sukses menjadi pemilik saham mayoritas sang juara Liga Italia musim 20/21 Inter Milan, pada tahun 2013 lalu melalui perusahaanya, International Sport Capital.

Melansir dari data Forbes, diketahui bahwa mantan petinggi Persib Bandung itu harus menggelontorkan dana mencapai 480 juta dolar AS untuk memiliki 70 persen saham I Nerazzurri.

Namun kebersamaan Erick Thohir dan Inter Milan tidak berlangsung lama, lantaran pada 2016 sang Menteri melepas 39 persen sahamnya ke Suning Group dan kembali melepas sisa 31 persen sahamnya di Inter Milan kepada perusahaan asal Hong Kong, Lion Rock pada Januari 2019.

Setelah Erick Thohir bersama dengan Inter Milan, jaga sepak bola Liga Italia kembali kedatangan sosok pengusaha Indonesia melalui Djarum Group yang mengakuisisi klub Como FC.

Melansir dari laman Calcio E Finanza, disebutkan bahwa pemilik Grup Djarum telah mengambil alih saham Como 1907 yang saat itu mentas di Serie D dari pemilik sebelumnya melalui anak perusahaan mereka, SENT Entertainment, yang berbasis di Inggris pada awal April 2019.

Setelah dimiliki Djarum Group, klub yang bermarkas di Stadio Giuseppe Sinigaglia tersebut alami peningkatan prestasi cukup drastis, bahkan di musim ini mereka mampu bertahan di Serie B dengan finish di urutan 13 klasemen akhir.

Tak cuma di Liga Italia, kecintaan akan olahraga si kulit bundar ternyata membuat para pengusaha Indonesia ini rela mengakuisisi klub-klub di negara lain termasuk ke Liga Inggris yang jadi salah satu kiblat sepak bola dunia.