INDOSPORT.COM - Jelang berakhirnya musim 2021/2022 beberapa waktu lalu, publik banyak menyanjung bagaimana Liverpool punya peluang memenangkan empat gelar sekaligus.
Berada di peringkat kedua Liga Inggris dengan gap satu poin saja sekaligus menembus final Carabao Cup, Piala FA, dan Liga Champions, pada akhirnya The Reds hanya bisa menggondol dua trofi 'saja'.
Dua trofi tersebut adalah Carabao Cup dan Piala FA yang notabene nilainya sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Liga Inggris atau Liga Champions.
Tidak berlebihan jika kemudian Liverpool dianggap gagal sepanjang 2021/2022 karena mereka selalu tampil di bawah standar di final.
Opta mencatat jika anak-anak asuh Jurgen Klopp tidak sanggup menceploskan satu pun gol di partai puncak Carabao Cup, Liga Champions, dan Piala FA.
Padahal ada 330 menit yang bisa dimainkan oleh Sadio Mane dan kolega dan penciptaan peluang mereka juga tidak buruk.
Liverpool total melepas 61 tembakan dalam tiga laga tersebut dengan 17 diantaranya tepat sasaran. Tidak heran jika mereka punya nilai XG (expected goals) cukup besar di 5,7.
0 - Despite winning the League Cup and the FA Cup, Liverpool failed to score a single goal in five-and-a-half hours of football in major finals this season. Halted. #LIVRMA #UCLfinal https://t.co/yOijyI5mTD
— OptaJoe (@OptaJoe) May 28, 2022
Mereka beruntung di dua final domestik Chelsea yang menjadi lawan mereka juga mandul dan akhirnya bisa digebuk dengan adu penalti.
Beda cerita kala Real Madrid yang meladeni mereka di Liga Champions. Los Blancos dapat mengeksploitasi kelemahan yang ada dan pulang dengan kemenangan tipis 1-0.
Akhirnya muncul anggapan jika Liverpool hanya beruntung saja di musim ini. Andai bertemu lawan yang lebih berkualitas di Carabao Cup dan Piala FA, amak bisa-bisa Si Merah nihil trofi.