INDOSPORT.COM - Salah satu penyerang legendaris Timnas Indonesia era 2000an, Budi Sudarsono mengaku pernah menolak panggilan Timnas karena ada naturalisasi.
Program naturalisasi pemain sepak bola untuk Timnas Indonesia bukanlah isu baru. Langkah ini bahkan telah dilakukan secara masif di Tanah Air sejak belasan tahun lalu.
Setiap tahun, ada saja wacana atau proses naturalisasi pemain luar negeri. Ada yang benar-benar diandalkan di Timnas, namun banyak juga pemain yang tidak terpakai.
Bahkan, baru-baru ini pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong meminta untuk naturalisasi empat pemain, tiga di antaranya saat ini sudah mencapai proses tahap akhir.
Mereka adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan juga pemain muda, Shayne Pattynama. Ketiga pemain ini memiliki darah keturunan Indonesia dari silsilah orang tuanya.
Dengan demikian, mereka tidak perlu menetap lima tahun di Indonesia, jika ingin menjalani naturalisasi dan main di Timnas.
Banyak yang mendukung, banyak pula yang menolak masifnya program naturalisasi ini.
Salah satu yang blak-blakan mengaku keberatan dengan adanya para pemain naturalisasi 'instant' di Timnas Indonesia adalah striker legendaris, Budi Sudarsono.
Legenda Persik Kediri itu mengaku lebih nyaman andai pemain naturalisasi adalah yang sudah pernah main di Indonesia, dan menunjukkan kualitasnya dengan prestasi.
"Kalau saya, kalau pemain naturalisasi itu bisa mendongkrak prestasi di Tim Nasional, nggak masalah, tapi selama ini kan belum ada," ucap Budi Sudarsono di SEA Today.