Akhirnya Angkat Kaki, Ini 3 'Dosa' Sepanjang Masa Loris Karius kepada Liverpool
Cara Loris Karius bermain medsos juga sempat disinggung salah satu pakar sepak bola Turki bernama Emre Sarigul.
Menurut Sarigul, Karius membutuhkan tim karena ia termasuk pengguna media sosial yang tidak peka dengan timing alias waktu yang tepat ketika ingin mengunggah sesuatu.
“Banyak orang simpatik terhadapnya. Lalu dia bermain media sosial dan membuat video. Di Turki, dia kembali melakukan hal serupa,” ucap Sarigul kepada Liverpool Echo.
“Dia mengunggah foto yang membuat orang bertanya-tanya karena waktunya tidak tepat,” ucapnya lagi.
Bukan hanya itu. Kontroversi terkait sepak terjang Loris Karius di medsos juga sempat terjadi tidak lama ia setelah ia dikabarkan mengalami gegar otak pada paruh kedua 2018.
Ketika orang sedang bertanya-tanya seperti apa keadaannya usai tidak menampakkan batang hidung selama dua bulan, ia justru mengunggah sebuah video liburan di Amerika Serikat.
Tentu masih banyak warganet yang masih kesal dengan blundernya di final Liga Champions, tapi tidak sedikit pula yang saat itu membela dan mendukung Loris Karius menikmati liburan dan masa pemulihannya di AS.
Banyak Blunder
Blunder memang hal yang sangat wajar dilakukan oleh setiap kiper di muka bumi ini. Akan tetapi, apa yang dilakukan Loris Karius sampai berkali-kali jelas kerap merugikan Liverpool di laga-laga mereka.
Setelah blunder fatal di Liga Champions melawan Real Madrid ditambah kehadiran kiper baru, Alisson Becker, Loris Karius pun melorot dari pecking order di daftar pemain prioritas Jurgen Klopp.
Jangankan merebut tempat Alisson, sebelum sampai ke sana saja ia masih harus bersaing dengan Adrian dan Caoimhin Kelleher.