Liga Inggris

Darwin Nunez, Transfer Termahal Liverpool yang akan Uji Kehebatan Jurgen Klopp

Jumat, 10 Juni 2022 17:45 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Prio Hari Kristanto
© Reuters/Matthew Childs
Liverpool semakin dekat memboyong Darwin Nunez dari Benfica dan disebut-sebut akan jadi tantangan terberat sang pelatih, Jurgen Klopp.(Reuters/Matthew Childs) Copyright: © Reuters/Matthew Childs
Liverpool semakin dekat memboyong Darwin Nunez dari Benfica dan disebut-sebut akan jadi tantangan terberat sang pelatih, Jurgen Klopp.(Reuters/Matthew Childs)

INDOSPORT.COM Liverpool semakin dekat memboyong Darwin Nunez dari Benfica dan disebut-sebut akan jadi tantangan terberat sang pelatih, Jurgen Klopp.

Pelatih asal Jerman, Jurgen Klopp, membangun Liverpool dari dasar dengan mendatangkan dua pemain sebagai pondasi awal, yaitu Roberto Firmino dan Jordan Henderson, selepas pemecatan Brendan Rodgers.

Sebelumnya, Klopp selalu tertekan saat melatih Borussia Dortmund dan bersaing secara konstan dengan Bayern Munchen di Liga Jerman.

Namun demikian, kehebatannya membawa Dortmund sebagai kompetitor utama Bayern Munchen di Liga Jerman memberikannya pondasi bagus sebelum menangani Liverpool beberapa waktu belakangan.

Klopp bahkan membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu pelatih terbaik dunia dan mampu membentuk Liverpool untuk memenangi segala trofi di depan mata.

Namun demikian, Klopp selalu dihadapkan dengan banyak tes, untuk membangun ulang tim dan memecah dominasi satu tim di liga tertentu.

Salah satu yang dilakukan adalah terus membawa pemain pengganti, jika satu pemain dalam tim asuhan Klopp hengkang. Salah satunya terjadi ketika masih melatih Borussia Dortmund.

Kala itu, Dortmund harus kehilangan penyerang Polandia, Robert Lewandowski dan bintang timnas Jerman, Mario Gotze, yang menyeberang ke Bayern Munchen.

Klopp berusaha untuk menambal skuatnya dengan mendatangkan Pierre-Emerick Aubameyang, Ciro Immobile, dan Henrikh Mkhitaryan, tetapi tak mampu menghapus dominasi Bayern Munchen.

Sang pelatih kemudian sadar bahwa karier kepelatihannya tak bisa dilanjutkan di Liga Jerman karena Bayern Munchen terlalu mendominasi.