Dukung Pratama Arhan di Timnas Indonesia, Tokyo Verdy Justru jadi Korban Julid Netizen
Rasa kesal fans timnas Indonesia bisa dipahami namun Tokyo Verdy belum tentu salah dalam memperlakukan Pratama Arhan.
Kemungkinan besar walau setelah empat bulan beradaptasi Arhan belum bisa sepenuhnya menyatu dengan tim terutama dalam urusan taktik dan bahasa.
Jika dipaksakan bermain saat belum memahami instruksi pelatih dan kebiasaan rekannya, maka bisa jadi eks PSIS Semarang itu justru tidak optimal.
Arhan juga masih terbilang yang paling muda dalam persaingan memperebutkan posisi bek kiri. Ia baru beru berusia 20 tahun sementara para rivalnya setidaknya tiga tahun lebih tua.
Maka dari itu penggemar Pratama Arhan dan fans timnas Indonesia secara keseluruhan diminta untuk bersabar karena adaptasi bersama klub, lingkungan, dan negara anyar bukan sesuatu yang gampang bagi setiap individu.
Masih ada hal positif yang bisa dicermati seperti bagaimana kebugaran Arhan masih terjaga dengan baik jika dilihat dari permainannya melawan Kuwait.
Dipasang di posisi favoritnya, Ia nyaris tampil 90 menit sebelum digantikan pada penghujung babak kedua setelah berpatroli tanpa lelah di sisi kiri lapangan.
Di menit 76 bahkan Arhan mampu pamer skill individu brilian dengan mengolongi salah satu pemain lawan yang tentunnya mengundang decak kagum.
Bisa disimpulkan Tokyo Verdy memberikan menu latihan yang baik untuk bintang barunya tersebut dan melibatkannya dalam banyak game internal sehingga ketahanan fisik tetap terjaga.
Diharapkan Pratama Arhan bisa membawa timnas Indonesia lolos dari kualifikasi Piala Asia 2023 dan membuat pihak klub makin percaya padanya dan segera menjadwalkan pertandingan debut.