3 Kerugian yang Timbul Jika Shin Tae-yong Benar Tak Lagi Latih Timnas Indonesia Senior
Nasib Timnas Indonesia sebenarnya sudah menuju titik terang menuju pintu kesuksesan, setelah ditangani dua pelatih kelas dunia berbeda sejak 2017.
Pertama, Timnas Indonesia dilatih oleh Luis Milla. Legenda sepak bola Spanyol yang pernah bermain untuk Real Madrid dan Barcelona.
Kapasitasnya sebagai pelatih jempolan di Eropa karena pernah membawa Timnas Spanyol juara Euro U-20 2012 lalu, mampu meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.
Di bawah asuhannya, Skuad Garuda tampil apik hingga mencapai final Piala AFF 2016 dan bermain cemerlang di SEA Games.
Meski belum memberikan prestasi, namun kehadiran Luis Milla dianggap sangat berjasa untuk membangkitkan kualitas permainan Timnas Indonesia, yang tampil beda dari era sebelumnya.
Sayang perbedaan ketua umum, membuat posisi Luis Milla tergusur. Mochamad Iriawan sebagai ketua PSSI yang baru, menggantikannya dengan Shin Tae-yong.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan yang pernah membuat heboh di Piala Dunia 2018, karena memulangkan Jerman di babak penyisihan grup.
Riwayat kepelatihan yang mentereng membuat publik lagi-lagi gembira Timnas Indonesia dilatih pelatih kelas dunia lagi.
Tangan dingin Shin Tae-yong perlahan membuahkan hasil dimana permainan Timnas Indonesia sangat enak dilihat, dengan gaya operan-operan pendeknya.
Sayangnya, permainan Timnas Indonesia yang sudah terbentuk terancam berantakan lagi setelah Iwan Bule mewacanakan untuk menggesernya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Yang dirugikan dengan keputusna itu tentu para pemain dan masa depan Timnas Indonesia, karena para pemain harus kembali beradaptasi dengan pemahaman dan gaya permainan pelatih baru, yang berdampak dengan seretnya prestasi Skuad Garuda.