Meramal 10 Wonderkid ASEAN yang Akan Bersinar, Ada 3 Pemain Asal Indonesia
Luqman Hakim merupakan penyerang cerdik yang tergabung bersama klun Belgia, Kortrijk. Musim pertamanya di Eropa tidaklah mudah karena ia harus beradaptasi dengan budaya baru, iklim baru, dan bahasa baru, tetapi debut resminya di tim utama melawan Anderlecht akan menjadi hari yang bersejarah baginya.
Langkah besar masih harus dilakukan Luqman agar gelar wonderkid-nya tidak sirna ditelan bumi.
2. Bagus Kahfi
Pesepakbola yang pernah tergabung bersama klub Eredivise Belanda, Utrecht ini cukup sering mendapatkan perhatian akhir tahun belakangan ini.
Rambut ikoniknya membuat ia mudah popular dan dikenali dikalangan orang banyak. Namun, tidak hanya masalah fisik.
Pergerakan cerdasanya, kepercayaan diri, kekuatan hingga kecepatan yang dimiliki Bagus dapat membuatnya menjadi pemberi bencana bagi para pemain bertahan lawan.
Hal-hal tersebut tentunya akan masih dapat berkembang seiring usia Bagus yang masih sangat muda.
1. Suphanat Muenta
Suphanat merupakan pemecah rekor. Striker yang juga bermain di sayap ini melakukan debutnya bersama Burriram sejak April 2018.
Pada tahun tersebut ia masih berusia 15 tahun. Sebulan kemudian, dia menjadi pencetak gol termuda saat mencetak brace dalam kemenangan 5-0 atas Air Force Central.
Saat menjalani debut di Liga Champions Asia melawan Jeonbuk Hyundai Motors ia pun kembali menorehkan rekor menjadi pencetak gol termuda dalam turnamen tersebut.
Segala yang baik masih akan didapatkan sang wonderkid Thailand tersebut meski pada 2020 ia sempat mengalami cedera dan akhirnya dapat bangkit kembali untuk terus menemukan performa terbaiknya.
Penulis: Akwila Chris.