Untung Besar, Erik ten Hag Dapatkan ‘Sesuatu’ yang Tidak Diperoleh Ralf Rangnick
Saat Manchester United menyatakan ketertarikannya pada Frenkie de Jong bulan lalu, tak banyak yang berpikir bahwa kesepakatan tersebut mungkin terjadi.
Namun, determiniasi Manchester United guna memberikan apa yang ten Hag inginkan dan butuhkan telah terwujud.
Mungkin De Jong bukanlah tipe gelandang yang menurut orang lain dibutuhkan Manchester United, tetapi Ten Hag telah meyakinkan klub bahwa dialah yang dibutuhkannya agar sistemnya berjalan.
Gelandang Belanda tersebut disinyalir akan memperbaiki penguasaan bola Manchester United demi mensuguhkan ‘sepak bola indah’ seperti yang ia janjikan saat wawancaran pertamanya setelah menerima pekerjaan di MU.
Sudah jelas MU bersiap memberikan manajer barunya ‘peralatan’ yang dibutuhkan untuk memenuhi ambisi tersebut. Jelas bahwa sang raksasa Liga Inggris itu menyokong Erik ten Hag dengan cara demikian, tetapi tidak dengan manajer interim, Ralf Rangnick.
Rangnick dikabarkan hendak mendatangkan seorang penyerang di bursa transfer musim dingin Januari lalu. Namun, keinginannya tak dikabulkan oleh Bagian Rekrutmen klub.
“Mungkin, saya masih percaya, kami seharusnya mencoba (mendatangkan striker) dalam jangka waktu 48 jam (menjelang bursa transfer Januari ditutup). Saya rasa petinggi memikirkan hal yang sama. Mereka setuju dengan saya, tetapi mereka juga bicara pada Bagian Rekrutmen pada saat itu,”
Mungkin kami bisa mendatangkan atau mencoba mendatangkan seorang pemain dalam jangka waktu 48 jam tersebut setelah kami tahu Mason (Greenwood) belum bisa bermain dan Anthony Martial telah hengkang dengan status pinjaman,” tutur Ralf Rangnick sebelum dirinya angkat kaki dari Old Trafford bulan lalu.
“Setidaknya kami sudah mewanti-wanti Edison Cavani hanya bisa bermain dua dari 10 pertandingan, tetapi seperti yang saya katakan, kami tidak (mendatangkan siapa pun)."
"Mungkin saya seharusnya lebih mendesak agar bisa mendapatkan tambahan striker, tetapi seperti yang saya katakan, kami (akhirnya) tidak (mendatangkan siapa pun),” sahut pria kebangsaan Jerman tersebut.
Dua skenario tersebut tidak bisa dibandingkan sepenuhnya mengingat Rangnick cumalah pelatih interim di tengah musim, sedangkan ten Hag adalah manajer permanen.
Namun, tampaknya eks pelatih Ajax Amsterdam tersebut segera diberikan wewenang untuk mengambil keputusan eksekutif mengenai target pemain yang diingankannya tanpa perlu mengalami keinginanya tak dikabulkan pihak klub.