INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, menjadikan kegagalan di Piala AFC 2022, sebagai pembelajaran penting. Jika kesempatan bermain di Asia kembali datang, Serdadu Tridatu bisa datang lebih kuat.
Kegagalan di Piala AFC 2022 begitu mengecewakan. Dengan status sebagai juara back to back Liga 1, serta tuan rumah, Bali United hanya bisa nangkring di peringkat tiga grup G.
Eber Bessa dkk. menang atas Kedah Darul Aman 2-0 dan Kaya FC 1-0, serta kalah telak 2-5 dari Visakha FC. Kekalahan telak itu yang kemudian membuat Bali United gagal lolos karena kalah produktivitas gol.
Hasil ini banyak disebut para warganet dengan kegagalan back to back di Piala AFC. Pasalnya, pada Piala AFC 2018 lalu, Bali United juga gagal lolos fase grup.
Menurut Teco, kekalahan atas Visakha FC merupakan sebuah masalah besar. Tim lawan dengan mudah bisa mendapat banyak gol karena kesalahan individu dan kesalahan organisasi tim.
Kesalahan kembali terulang saat partai lawan Kaya FC, Kamis (30/06/22). Ketika Bali United butuh banyak gol untuk memperbaiki produktivitas, banyak peluang malah terbuang percuma.
"Pertandingan pertama (lawan Kedah) sangat bagus. Saat melawan Kaya, kita menang 1-0. Kita kurang konsentrasi dan finishing buat kita bisa menang dengan gol lebih banyak," tutur Teco.
"Dan masalah ada pada pertandingan babak kedua melawan Visakha. Kita main kurang bagus, organisasi kurang bagus dan kita harus terima kekalahan itu," lanjut Teco.
Tiga partai di Piala AFC 2022, terutama lawan Visakha FC, menjadi pembelajaran penting bagi Bali United. Pada musim depan, Bali United akan bermain di playoff Liga Champions Asia 2023.
"Inilah situasi dari sepak bola. Kita harus belajar dari itu, baik itu pelatih, pemain dan semua. Ketika nanti ada kesempatan buat main lagi (di Asia), kita harus lebih siap dan lebih kuat," kata Teco.