INDOSPORT.COM – Pada hari Selasa (05/07/22) lalu, Paris Saint-Germain (PSG) baru saja mengumumkan pelatih barunya, Christophe Galtier, usai mendepak Mauricio Pochettino.
Nama Christophe Galtier pasti terdengar asing karena, tidak banyak penggemar sepak bola yang mengenal pelatih baru yang diumumkan oleh Paris Saint-Germain tersebut.
Sebenarnya bukanlah hal yang tak mengherankan apabila para penggemar tidak mengetahui sosok Galtier sebab pelatih baru PSG tersebut sejauh ini hanya menangani klub di Liga Prancis.
Banyak klub Liga Prancis yang sudah ditangani oleh pria berusia 55 tahun tersebut, sebut saja Marseille, Toulose, Angers, OGC Nice, dan Lille.
Sang pelatih bahkan mempunyai rekam jejak positif kala masih menangani Lille. Bagaimana tidak? Bersama Lille, Galiter mampu menghancurkan dominasi PSG di Ligue 1.
Lille sukses menjuarai kompetisi tertinggi di Prancis tersebut pada musim 2020/2021 bersama Lille dengan torehan 83 poin, terpaut satu poin di atas PSG yang mengumpulkan 82 poin.
Bukankah tak mengherankan apabila Paris Saint-Germain sampai ingin menggaetnya untuk menggantikan Mauricio Pochettino?
Pochettino sendiri gagal memenuhi keinginan presiden klub yang ‘ngebet’ untuk mendapatkan trofi Liga Champions meskipun sang pelatih mampu membawa PSG menjuarai Liga Prancis musim lalu.
Tersebar isu juga yang mengatakan bahwa Pochettino tak bisa menguasai ruang ganti PSG yang dipenuhi oleh banyak pemain bintang, seperti Lionel Messi, Kylian Mbappe, Neymar, Sergio Ramos, dll.
Oleh sebab itu, Pochettino dan Paris Saint-Germain memutuskan untuk berhenti bekerja sama selepas musim lalu selesai dan tongkat estafet kepelatihannya bakal diteruskan oleh Christophe Galtier.
Terpilihnya Galtier sendiri secara tak langsung bakal mengancam keberadaan Lionel Messi. Lantas mengapa sang mega bintang Argentina tersebut terancam?