Cesc Fabregas: Bocah La Masia, Didikan Arsene Wenger, hingga Tak Disangka ke Como 1907
Sebagai salah satu pemain senior dan veteran, bak pepatah, Cesc Fabregas tentu sudah makan banyak garam sepanjang kariernya.
Siapa sangka, bocah berbakat jebolan La Masia ini akhirnya bisa merapat ke Como 1907, yang salah satu staf pelatihnya beranggotakan legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.
Bocah La Masia
Darah Barcelona memang mengalir deras dalam tubuh Cesc Fabregas. Sempat menimba ilmu dengan Lionel Messi dan Gerard Pique, ia menjadi salah satu jebolan La Masia yang paling populer sepanjang masa.
La Masia 2003 bahkan disebut-sebut sebagai angkatan gemilang akademi Barcelona karena memiliki trio tersebut di atas dalam skuat mereka kala itu.
Mulai masuk saat usia 10 tahun, Cesc Fabregas mengenyam pendidikan di La Masia hingga ia beranjak remaja.
Meski terbilang eksplosif untuk urusan mencetak gol, pemain kelahiran 4 Mei 1987 tersebut ternyata tidak berkesempatan mencicipi rasanya bermain di tim utama asuhan Pep Guardiola.
Namun beruntung, Arsenal dan Arsene Wenger ‘menyelamatkan’ kariernya dengan memboyongnya ke Liga Inggris pada akhir tahun 2003.
Didikan Arsene Wenger
Arsene Wenger, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi hobi serta kecenderungannya merekrut para pemain muda untuk dipoles di Arsenal.
Mereka-mereka ini, diboyong ke London dan tidak jarang menjelma sebagai bintang besar bernilai jual tinggi. Cesc Fabregas salah satunya.
Namun tentu saja, perjalanannya sebagai pemain muda di negeri orang tidak berjalan mulus begitu saja. Sulit beradaptasi di London adalah salah satu kesulitan Cesc Fabregas saat pertama kali berbaju Arsenal.