INDOSPORT.COM - Panitia pelaksana (panpel) pertandingan klub Liga 1 Indonesia, Arema FC, hanya bisa pasrah perihal ancaman sanksi yang bakal dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI saat Singo Edan tampil di final Piala Presiden 2022.
Ancaman sanksi dari Komdis tersebut tak lepas dari aksi penyalaan flare yang dilakukan suporter saat leg pertama final Piala Presiden 2022 kontra Borneo FC hari Kamis (14/07/22) malam WIB.
Jika biasanya hanya satu atau dua flare yang lolos, tapi kali ini panpel Arema FC mengaku sangat kecolongan.
Pasalnya cukup banyak flare yang menyala bahkan hingga puluhan titik saat Arema FC menjamu Borneo FC di Stadion Kanjuruhan Malang malam tadi.
"Itu yang memang menjadi tugas kita untuk pembenahan ke depan," beber Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Lantaran semakin parah, aksi flare ini pun membuat pihak panpel pasrah atas ancaman sanksi.
Kendati selama Piala Presiden 2022, sanksi terhadap segala pelanggaran regulasi oleh suporter masih berbentuk denda.
"Memang langsung sanksi, tanpa ada teguran terlebih dulu," ungkap Abdul Haris.
"Sebelumnya kami sudah terkena sanksi sebesar Rp5 juta saat ada flare setelah pertandingan pertama (melawan PSM Makassar) kemarin," tambah dia.