3 Alasan Cristiano Ronaldo Cuma Merusak Skema Apik Erik ten Hag di Manchester United
Kembalinya Cristiano Ronaldo ke Manchester United pada bursa transfer musim panas 2021 ternyata memberi dampak pada keharmonisan tim.
Suasana ruang ganti MU dilaporkan tak kondusif sejak musim lalu, yang membuat karier kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer tamat.
Tanda-tanda ada masalah di ruang ganti tim mencuat usai Manchester United kalah dari Wolverhampton Wanderers 0-1 di Liga Inggris awal musim lalu.
Bek Man United, Luke Shaw setelah laga mengindikasikan skuat Setan Merah sedang tidak kompak.
Media Inggris The Express kemudian mengklaim ada beberapa pemain MU yang terganggu dan tak nyaman dengan hadirnya Ronaldo.
Kabarnya tiga pemain diantaranya adalah Harry Maguire, Edinson Cavani dan Mason Greenwood.
Ketiganya merasa posisinya di klub terancam. Cavani dan Greenwood memang berposisi di lini depan sehingga perannya langsng tertutup oleh Ronaldo.
Sedangkan Maguire merasa tak aman jabatannya sebagai kapten tim. Alhasil ada dua kubu di dalam tim, yang membuat sulit bersatu di lapangan.
Hasilnya tentu yang dirugikan adalah klub dan juga pelatih yang dianggap tak becus dalam menerapkan strategi.
Musim depan, suasan ruang ganti disinyalir masih akan bertensi panas dan kubu-kubuan mengingat Ronaldo masih berada di Manchester United.
Tidak Menyatu dengan Tim
Manchester United memastikan tidak akan membawa bintang utamanya, Cristiano Ronaldo pada tur pramusim kali ini.
Kepastian itu sudah disampaikan dalam beberapa waktu lalu. Padahal kehadiran Ronaldo cukup penting, mengingat Man United saat ini dilatih pelatih baru, Erik ten Hag.
Sebagai adanya pelatih baru, kebiasaan dan juga taktik tentunya berbeda dari pelatih sebelumnya sehingga para pemain diwajibkan untuk ikut demi adaptasi, dalam skema taktik Erik ten Hag.
Sayangnya meski ada pergantian pelatih, tidak membuar Ronaldo luluh untuk ikut pramusim.
Sang pemain seperti mendapat perlakuan istimewa, atau bisa jadi klub yang segan dengannya mengingat prestasi dan kontribusinya sudah terbukti.
Kurang tegasnya manajeman klub terhadap perlakukan Ronaldo itu menjadi tamparan bagi Manchester United yang berusaha membangun tim ulang, demi bisa bersaing meraih gelar.
Tanpa kehadiran pemain reguler dalam tim saat pramusim bisa membuat taktik pelatih berantakan.
Karena tim yang sudah dibawa cukup menyatu jika ujug-ujug ada tambahan peran satu pemain maka akan merombak kembali persiapan yang sudah dibuat.