Bola Internasional

Buka-bukaan dari para Bintang Lapangan, 50 Persen Pesepakbola Dunia Disebut Gila Judi!

Jumat, 29 Juli 2022 21:37 WIB
Editor: Irfan Fikri
© SFGate
Selebrasi Wayne Rooney kala  cetak gol untuk DC United Copyright: © SFGate
Selebrasi Wayne Rooney kala cetak gol untuk DC United

INDOSPORT.COM - Sejatinya bermain judi online seperti slot online adalah hiburan, namun banyak yang terjerat terlalu dalam hingga merugi ratusan juta bahkan miliaran. Tak terkecuali para pesepakbola dunia, terutama para bintang Liga Inggris yang banyak cari hiburan di meja judi.

Keberadaan rumah judi di Inggris memang legal dan dipayungi hukum. Tercatat, sampai sekarang, ada 20 klub anggota Asosiasi Sepakbola Liga Inggris yang hingga kini masih bekerja sama dengan perusahaan judi.

Kondisi ini tentunya membuat para pemain tergoda mencari hiburan meja judi, baik judi online maupun taruhan judi langsung di meja kasino.

Sejumlah pemain terang-terangan memang mencari hiburan di perjudian, bahkan ada yang mengungkapkan bahwa mayoritas pesepakbola dunia sengaja mencari hiburan di meja judi.

INDOSPORT sebelumnya menuliskan curhatan para pemain yang terjerat perjudian dengan segala penyesalannya. Kali ini kami melanjutkan daftar para bintang lapangan yang gemar berjudi.

1. Wayne Rooney

Bagi fans Manchester United tentu sangat akrab dengan sosok Wayne Rooney. Sebagai penyerang tajam yang bergabung di MU sejak 2006 silam, Rooney juga dikenal gemar berjudi.

Bukan slot online yang dia mainkan, namun judi online seperti taruhan balapan anjing, kuda, serta judi online sepak bola.

Dalam satu waktu, si pencetak gol terbanyak Inggris sepanjang masa pernah menghabiskan uang £ 500.000 atau setara dengan Rp9 miliar, di kasino Manchester hanya dalam satu malam demi membunuh kebosanannya selama kompetisi.

Laporan dari Daily Mirror, menyebutkan Rooney pernah colong-colong waktu bermain judi roulette dan blackjack usai pertandingan melawan FC Rostov di UEFA Europa League beberapa waktu silam.

"Wayne Rooney sangat ceroboh dan tanpa perhitungan dalam berjudi, padahal dia sedang bertaruh besar,” demikian tulis laporan tersebut.

"Saat itu dia minum berbotol-botol bir. Tapi dia tidak mabuk. Dia lebih tertarik pada judi daripada minum. Saat kalah bermain roulette, dia semakin menaikkan taruhannya di putaran selanjutnya.”

2. Joey Barton

© Martin Rickett/PA Images via Getty Images
Pemain Burnley, Joey Barton. Copyright: Martin Rickett/PA Images via Getty ImagesPemain Burnley, Joey Barton.

Sebagai pemain bola, nama Joey Barton justru lebih dikenal dengan kontroversinya. Kariernya di lapangan berakhir sebagai akibat larangan bertanding enam bulan dari Asosiasi Sepakbola Inggris FA lantaran berjudi.

Tercatat dia telah terlibat taruhan judi online bola sebanyak 1.250 taruhan, bahkan kadang-kadang dia bertaruh pada laga yang dia mainkan, sehingga dikhawatirkan ada rekayasa pertandingan.  

Mantan pemain Manchester City dan Newcastle ini pernah mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang menyebutkan bahwa 50 persen pesepakbola profesional ikut bertaruh untuk pertandingan.

Dia mengatakan kondisi ini sudah sangat "berurat berakar" dalam olahraga, terutama sepakbola.  

“Jika para pesepakbola dan olahragawan itu dilarang bertaruh serta mendapat sanksi, maka  Anda akan kehilangan separuh liga," katanya kepada program Today BBC Radio 4.

"Saya pikir 50% dari para pelaku olahraga bakal kena sanksi dikeluarkan. Kondisi ini sudah  sudah mendarah daging."

Barton mengaku telah bermain judi bola selama 12 tahun dan hampir memasang taruhan hingga 15.000 taruhan olahraga.

"Soal pengaturan pertandingan jelas itu salah. Tapi berjudi (baik judi online maupun kasino) saya pikir itu sudah menjadi budaya dan dapat diterima,” ujarnya.  

3. Scott Davies

Bintang sepakbola Irlandia, Scott Davies mengaku kecanduan berjudi. Gajinya dari sepak bola yang ia dapatkan kerap kali habis di meja judi. 

Dia mengaku pernah lebih dari satu dekade lebih kecanduan judi, dengan menghabiskan total uang 250 ribu poundsterling hingga membuatnya berada di titik terendah.

Mantan gelandang Reading dan Aldershot Town awalnya menganggap masalah judi adalah hal biasa. Namun belakangan malah makin menjadi masalah serius yang membuat pernah mencuri harta orang tuanya hingga pernah  melukai diri sendiri.

Tetapi pada tahun 2015, Davies pergi pusat rehabilitasi dan berhasil menghentikan kebiasaan lepas dari bahaya perjudian.

"Saya pernah bertaruh pada laga yang saya mainkan sendiri. Perjudian benar-benar menghancurkan hidup saya,” tuturnya.