Punya Pengalaman Mencekam di Final Liga Champions, Penyanyi Inggris Batalkan Konser di Paris
Setelah menerima protes dari Liverpool dan Real Madrid, federasi sepak bola Eropa atau UEFA resmi mengutarakan permintaan maaf pada suporter kedua klub.
Hal ini berkaitan dengan insiden dilarang masuknya sejumlah fans ke Stade de France, tempat digelarnya final Liga Champions antara Liverpool vs Real Madrid pada 29 Mei lalu.
Seperti yang sudah diketahui bahwa kick-off di Paris, Prancis, di tunda setengah jam lebih karena ribuan penonton tidak dapat masuk ke stadion kekacauan terjadi di gerbang utama.
Sejumlah oknum suporter memaksa masuk tanpa tiket melalui pagar dan akhirnya memancing keributan dengan aparat penjaga keamanan yang menyebabkan polisi harus menyemprotkan merica dan gas air mata.
Yang paling jadi korban adalah fans dengan tiket legal terutama orang tua dan anak-anak karena mereka turut mendapat tindakan dari pihak pengaman.
Beberapa pendukung juga terkena gas air mata dan semprotan merica yang ditembakkan polisi namun beruntung tidak ada korban jiwa.
Final Liga Champions kemudian tetap dijalankan usai situasi sudah kondusif walau kemudian diketahui ada beberapa fans dengan tiket dilarang masuk.
Lepas pertandingan baik Liverpool maupun Real Madrid kemudian sama-sama mengajukan tuntutan agar publik mereka diberi keadilan.
"Penggemar dan pendukung kami pantas mendapat tanggapan dan mereka harus bertanggung jawab agar kejadian seperti ini diberantas dari sepak bola dan olahraga secara umum". tulis El Real dalam pernyataan resmi mereka.
Penulis: Triyoga Sandi Pamungkas.