Liga Inggris

Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire Paling Sering Kena Bully di Media Sosial

Rabu, 3 Agustus 2022 16:30 WIB
Penulis: Yudha Riefwan Najib | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Reuters/Ed Sykes
Pelatih Manchester United, Erik ten Hag (kiri), dan Cristiano Ronaldo di laga pramusim kontra Rayo Vallecano (31/07/22). (Foto: Reuters/Ed Sykes) Copyright: © Reuters/Ed Sykes
Pelatih Manchester United, Erik ten Hag (kiri), dan Cristiano Ronaldo di laga pramusim kontra Rayo Vallecano (31/07/22). (Foto: Reuters/Ed Sykes)
Ronaldo dan Maguire Korban Bully

Kebanyakan dari pesan negatif yang dikirim oleh fans, dilakukan karena mereka tidak puas dengan kinerja para pemain di lapangan.

Sehingga, Sebagian besar penggemar memilih untuk melampiaskan perasaan mereka melalui cuitan di media sosial, khususnya twitter.

Sementara, menurut data dari penelitian yang dilakukan oleh Ofcom dan Alan Turing Institute, menyebutkan bahwa Cristiano Ronaldo, dan Harry Maguire merupakan pemain yang menerima kiriman tweet paling banyak.

Dalam data tersebut, Cristiano Ronaldo menerima 12.520 ribu, dengan presentase 2,2 persen diantaranya berisi bully-an.

Sedangkan Harry Maguire merupakan penerima tweet terbanyak kedua setelah Ronaldo, dengan angka 8,954.

Meski berada di bawah Ronaldo, kapten The Red Devils tersebut menerima 14,9 persen tweet yang berisi bully dari para penggemar.

Kendati demikian, melansir dari Sky News, salah satu juru bicara akun media sosial, Twitter menyebutkan bahwa, pihaknya akan berkomitmen untuk memerangi pelecahan dan bullyan tersebut.

"Kami berkomitmen untuk memerangi pelecehan dan sebagaimana diuraikan dalam Kebijakan Perilaku Kebencian kami, kami tidak mentolerir pelecehan atau pelecehan orang atas dasar ras, etnis, jenis kelamin, identitas gender atau orientasi seksual.”

"Seperti yang diakui dalam laporan, jenis penelitian ini hanya mungkin karena API publik kami terbuka dan dapat diakses oleh semua orang,” ungkap juru bicara Twitter, dikutip Sky News.

“Namun, API kami yang dapat diakses publik tidak memperhitungkan berbagai pengamanan yang kami lakukan, jadi ini tidak sepenuhnya mencerminkan pengalaman pengguna,” pungkasnya.