Liga Indonesia

Bawa Timnas ke Final Piala AFF U-16, Bima Sakti Justru Minta Maaf ke Suporter

Kamis, 11 Agustus 2022 02:25 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Subhan Wirawan
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti Tukiman, justru meminta maaf kepada suporter usai bawa timnya melangkah ke partai final Piala AFF U-16 2022. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti Tukiman, justru meminta maaf kepada suporter usai bawa timnya melangkah ke partai final Piala AFF U-16 2022.

INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti Tukiman, gembira timnya melangkah ke partai final Piala AFF U-16 2022. Namun, Bima Sakti meminta maaf karena suporter harus tegang sepanjang laga.

Pada partai semifinal Piala AFF U-16 2022 antara Timnas Indonesia U-16 melawan Myanmar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (10/8/22), lebih dari 9 ribu suporter dibuat deg-degan, terutama pada akhir babak pertama.

Ketika Arkhan Kaka Putra Purwanto dkk. melancarkan gelombang serangan dari berbagai arah, gol pertama justru didapat Myanmar yang mengandalkan serangan sporadis.

Kesalahan koordinasi antara kiper Andrika Fathir Rachman dengan Muhammad Iqbal Gwijangge dimanfaatkan gelandang Myanmar, Nay Min Htet untuk mencetak gol.

Untung saja, serangan Indonesia bisa berbuah gol lewat sepakan bebas Muhammad Riski Afrisal. Sepakan bebas pemain nomor punggung 25 itu gagal diantisipasi kiper Myanmar, Sai Thi Ha Naing.

Kemenangan akhirnya didapat berkat keunggulan diadu tos-tosan. Lima penendang Indonesia sukses menjalankan tugasnya. Sementara Andrika bisa menepis satu tendangan kapten Myanmar, Shine Wanna Aung.

Kemenangan yang harus diraih, sampai adu tos-tosan membuat Bima Sakti meminta maaf pada suporter.

"Syukur Alhamdulillah kita bisa menang. Saya memohon maaf pada suporter yang hadir dan yang nonton di rumah, mungkin agak sedikit menegangkan, tapi Alhamdulillah kita bisa menang," ucap Bima Sakti usai pertandingan.

Bima Sakti mengakui timnya kesulitan membongkar pertahanan Myanmar yang menumpuk banyak pemain. Berbagai usaha yang dilancarkan selalu terhalau hingga kemudian kelengahan terjadi.

"Mereka terlihat parkir bus di belakang sehingga pada babak pertama agak kesulitan menembus pertahanan mereka. Bahkan kita malah kecolongan satu gol," tutur Bima Sakti.