Bobrok Bersama Man United di Liga Inggris, Erik te Hag Perlu Berkaca dari Nasib Frank de Boer di Inter Milan
Tercatat bahwa Frank de Boer mampu membawa Ajax Amsterdam tampil digdaya di Liga Belanda dengan meraih empat gelar beruntun mulai 2010-2011, 2011-2012, 2012-2013, dan 2013-2014.
Sayangnya, akhir karier eks asisten pelatih timnas Belanda bersama Ajax tak berjalan baik, manakala gagal mempersembahkan gelar sama sekali, karena kalah dari PSV Eindhoven di perebutan gelar juara.
Selepas insiden tersebut, De Boer kemudian meneken kontrak bersama klub Liga Italia, Inter Milan yang kala itu baru saja ditinggal pelatih legendaris, Roberto Mancini yang memilih timnas Italia usai sukses di peringkat keempat klasemen.
Inter Milan yang kala itu dipimpin oleh pengusaha Indonesia, Erick Thohir kemudian memilih De Boer sebagai suksesor.
Namun demikian, hasil yang didapat Nerazzurri justru jauh panggang dari api, manakala De Boer tampak kesulitan beradaptasi di pekan-pekan perdana Liga Italia.
Sebagai catatan, Inter Milan dikandaskan Chievo (0-2) dan diimbangi Palermo (1-1) di dua pekan perdana, sebelum meraih tiga kemenangan beruntun.
Menariknya, satu dari tiga kemenangan beruntun ini didapat De Boer dengan mengalahkan Pescara dan Juventus (2-1), serta Empoli (2-0).
Tiga kemenangan dari lima pertandingan sejatinya bukan hal buruk, tetapi hasil De Boer bersama Inter Milan di lima pekan berikutnya menjadi evaluasi manajemen.