INDOSPORT.COM – Kapten Liverpool, Jordan Henderson, berharap bahwa kekacauan yang terjadi antara suporter vs polisi pada final Liga Champions 2021/22 tidak akan terulang lagi.
Seperti yang diketahui, final Liga Champions 2021 yang mempertemukan Real Madrid vs Liverpool harus ternodai dengan kekacauan yang terjadi di luar lapangan.
Sejauh ini, Pemerintah Prancis berpendapat bahwa kekacauan terjadi dikarenakan adanya tiket palsu yang dibawa oleh fans Livepool, mogoknya transportasi, dan oknum yang membuat kekacauan di dalam stadion.
Seorang insinyur IT yang menjadi saksi kekacauan tersebut, Steve Golley, mengungkapkan fakta bahwa kekacauan tersebut disebabkan karena pemindaian kode QR tiket yang bermasalah.
“Saya bisa melihat banyak orang mengangkat ponsel mereka, mencoba memasukkan kode QR mereka di aplikasi. Kode QR pasangan saya memang aktif, dan itu adalah satu-satunya yang saya lihat di sekitar saya. Kode saya tidak." Ucap Steve Golley, dikutip dari BBC.com.
"Saya pikir ada masalah di dalam aplikasi itu sendiri. Pembaruan terbarunya, beberapa hari sebelum pertandingan, masalah konektivitas sudah selesai. Dan ketika kami sampai pada pertandingan, kami mengalami masalah konektivitas." sambungnya.
Masa dari kota Liverpool yang membludak disertai dengan tim keamanan dengan jumlah personil yang sedikit membuat kerusuhan tidak bisa dielakkan.
Polisi yang sudah habis kesabaran melakukan tindakan yang tidak terduga kepada fans yang membludak di luar stadion. Tak tanggung-tanggung, polisi menyemprotkan merica ke kerumunan.
Bukan hanya itu, Polisi Prancis juga menyemprotkan gas air mata kepada para fans yang jumlahnya membludak di luar stadion Stade de France.
Tentu saja, hal ini mendapatkan kecaman yang datang dari berbagai kalangan, termasuk bagi Jordan Henderson sendiri.