INDOSPORT.COM - Manajemen Arema FC tergolong aktif dan gencar dalam melakukan sosialisasi terhadap sejumlah potensi pelanggaran regulasi Liga 1 Indonesia yang dilakukan oleh suporter.
Pelanggaran seperti itu memang bermuara pada klub. Sehingga, di mana pun Arema FC berlaga, klub yang otomatis menanggung dosa suporter.
Kasus terbaru terjadi saat Arema FC menjalani laga tandang pada pekan ke-4 Liga 1 2022-2023 melawan Bali United, Sabtu (13/8/22).
Segelintir Aremania di tribun Stadion Kapten I Wayan Dipta kedapatan masih menyalakan flare. Padahal, Arema FC sukses memetik kemenangan tipis 2-1 atas Bali United.
Manajer Muchammad Ali Rifki pun sangat menyesalkan terhadap terjadinya insiden flare yang kembali terjadi. Pasalnya, klub baru saja diganjar sanksi denda cukup besar hingga Rp170 juta.
"Teman-teman Aremania yang saya banggakan, mohon bantuannya ya. Ke depannya untuk tidak menyalakan flare dan melakukan tindakan kurang sportif," kata Ali Rifki.
"Karena yang rugi (adalah) klub dan kita semua. Seperti juga (Sabtu) kemarin di kandang Bali United," cetusnya melalui Instastory, Senin (15/8/22).
Denda mencapai Rp170 juta terbagi ke dalam tiga Surat Keputusan yang diterbitkan Komite Disiplin PSSI ke klub. Mulai dari penyalaan flare, lemparan ke arah lapangan, hingga aksi teror di penginapan PSS Sleman, Jumat (5/8/22).
"Saya sebagai Manajer Arema FC meminta dengan segala kerendahan hati, untuk saling bekerja sama dalam hal kebaikan," tandas Ali Rifki.