Sudah Rp270 Juta Terbuang Sia-sia, Arema FC Gandeng Aremania Tertibkan Suporter Nakal
Sehubungan dengan hal itu, pihak panpel pun menjalin koordinasi dengan Aremania. Kesepakatan itu sebagai antisipasi jika ada suporter menyalakan flare dan benda berapi sejenisnya.
"Sudah disepakati, yaitu dengan menerapkan hukum adat Aremania. Jika memang masih ada upaya menyalakan flare," ungkap Abdul Haris.
Opsi ini ditempuh, lantaran panpel tak bisa menuntaskan persoalan secara sendirian. Sehingga, pihak Aremania dilibatkan untuk menertibkan anggotanya.
"Hukum adat Aremania yang dimaksud seperti apa? Saya kira tidak perlu dijelaskan, karena pasti menimbulkan efek jera," tukas pejabat Dispora Kabupaten Malang tersebut.
"Yang pasti, kami tidak ingin nama Arema dan Aremania terus tercoreng akibat ulah oknum-oknum suporter yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Sementara itu, panitia pelaksana (panpel) Arema FC sudah menyiapkan diri secara matang jelang super big match Liga 1 melawan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (28/08/22).
Persiapan utama panpel tentu adalah perihal tiket pertandingan, khususnya kuota untuk suporter Persija Jakarta yang dipastikan akan hadir ke Malang.
Sebagaimana tradisi sebelumnya, super big match antara Arema FC versus Persija selalu mendatangkan penonton dengan jumlah besar, apa pun ajangnya.
Termasuk pada Liga 1 musim 2022/2023, dimana tim berjulukan Singo Edan mendapat kesempatan lebih dulu menggelar laga home.
"Ya, antusiasme suporter Persija memang sangat tinggi. Mereka sudah berkoordinasi lebih awal perihal tiket," ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.