Pernyataan Resmi PSS Sleman Tentang Pengeroyokan Berujung Meninggalnya Anggota BCS
Andywardhana mendapat informasi bahwa para pelaku pengeroyokan sudah tertangkap. Ia berharap para pelaku diberi hukuman berat karena telah menghilangkan nyawa seorang anak yang diharapkan jadi kebanggaan keluarga.
"Dari kejadian sebelumnya, saya sudah tidak ingin ini terjadi kembali. Membayangkan bagaimana orang tuanya melepas anaknya untuk mendukung kebanggan dan ternyata ia tidak pernah kembali membuat hati saya sangat teriris," tuturnya.
"Siapapun pelakunya, semoga pihak kepolisian bisa memberikan hukuman yang setimpal. Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran untuk kita yang cukup mahal," sambungnya.
Andaikata motif utamanya berhubungan dengan sepak bola, seperti ramai dibahas di media sosial, Andywardhana berharap para suporter bisa sadar.
Sepak bola merupakan sebuah persaingan dalam lapangan. Ketika wasit sudah meniup peluit tanda laga usai, maka rivalitas atau persaingan sudah terhenti. Semua melebur dalam satu kesatuan Indonesia.
"Saya berharap dengan kejadian ini, seluruh suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan membuka mata kalau sepak bola tidak lebih berharga daripada nyawa," harap Andywardhana.
"Semoga kita bisa lebih baik lagi menata kekeluargaan di antara para suporter sepak bola di Indonesia" lanjutnya.