INDOSPORT.COM - PSS Sleman menghormati keputusan Brigata Curva Sud (BCS) yang akan absen pada empat pertandingan di Liga 1 2022/23. Aksi "tarik diri" ini merupakan buntut dua anggota BCS yang meninggal pada bulan Agustus.
Iklim suporter di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang tak baik-baik saja. Hanya dalam sebulan, dua anggota BCS tewas karena menjadi korban pengeroyokan.
Kedua anggota itu bernama Tri Fajar Firmansyah dari komunitas BTCY dan Aditiya Eka Putranda dari Kilometer 5 Boys.
Terbaru, kejadian yang menimpa Aditiya terjadi usai laga PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (27/08/22) malam. Aditiya dikeroyok 12 orang di wilayah Gamping, Sleman.
Setelah ditangani Polres Sleman, diketahui bahwa 12 orang tersebut merupakan oknum suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti. Mereka saat ini sudah dijebloskan ke dalam penjara.
Meninggalnya dua anggota ini disikapi BCS dengan rehat sejenak dari sepak bola Tanah Air. BCS tak akan menggelar kegiatan bersama-sama, termasuk mendukung PSS Sleman.
BCS akan menarik diri dari laga PSS melawan Dewa United, Persikabo 1973, Persis Solo dan Persita Tangerang.
"Dalam sebulan lalu kami kehilangan dua keluarga yang selalu berdiri di sini. Banyak sekali hal yang bergejolak di benak pikiran kami."
"Terutama memberi waktu dan penghormatan bagi keduanya. Izinkan kami meresapi jauh lebih dalam pascarentetan peristiwa yang tak terhindarkan," tulisnya melalui instagram resmi Brigata Curva Sud, Jumat (02/09/22) malam
"Kami harus menata ulang, bertolak agar lebih jauh. Kemanusiaan harus menang, kemanusiaan di atas segalanya. Sebulan ini, kami perlu menepi, kami perlu tarik diri," tutup penjelasan BCS dalam aksi "tarik diri".