Terungkap! Faktor Utama AS Roma Bisa Kalah Telak dari Tim Papan Tengah Udinese
Dengan kemenangan yang didapatkan oleh Udinese pada malam hari tadi, tim besutan Andrea Sottil mampu menyalip Inter, Juventus, serta AS Roma sendiri.
Hal tersebut tentunya menjadi suntikan motivasi, serta modal yang sangat besar untuk menjalani seluruh kompetisi yang dilakoni oleh Zebrette pada musim ini.
Bahkan, selain bangga dengan hasil yang didapatkan anak asuhnya, Sottil juga bangga dengan kemajuan performa yang ditunjukkan oleh anak asuhnya.
“Kami berada dalam periode yang bagus, tim berkembang, kami dalam kondisi fisik yang bagus dan fokus untuk menekan lawan sedikit lebih tinggi, terlepas dari siapa mereka,” ungkapnya dikutip Football Italia.
Kebahagian itu tentunya merespon tiga kali berturut-turut yang ditunjukkan Gerard Deulofeu dkk atas Monza (1-2), dengan Udinese (1-0), dan Roma sendiri (4-0).
Kendati demikian, tim yang bermarkas di Dacia Arena tersebut memulai laga perdana mereka di Liga Italia dengan buruk, setelah kalah 4-2, atas AC Milan.
“Saya mencoba untuk menciptakan identitas kami dengan para pemain, berharap untuk meningkatkan performa pertandingan demi pertandingan,” tambahnya.
“Tim ini luar biasa malam ini, menciptakan begitu banyak peluang, memiliki serangan balik yang cepat, karena tim ini memiliki DNA yang cenderung melakukan transisi yang menghancurkan,” pungkasnya.
Selain itu, pelatih berusia 48 tahun itu memanfaatkan keunggulan di sektor sayap, dengan menempatkan Destiny Udogie, dan Roberto Pereyra, menggunkan formasi 3-5-2.
“Memperkenalkan Tolgay dan Samardzic adalah rencana untuk mengontrol lini tengah dan itu bekerja dengan baik. Kami memindahkan bola ke kaki, dengan cepat, seperti yang kami persiapkan,” pungkasnya.