In-depth

Ukir Catatan Horor di Liga Champions, Inikah yang Salah dengan Liverpool?

Jumat, 9 September 2022 19:08 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Matteo Ciambelli/NurPhoto via Getty Images
Liverpool ditekuk Napoli di matchday pertama grup Liga Champions 2022-2023. Foto: Matteo Ciambelli/NurPhoto via Getty Images. Copyright: © Matteo Ciambelli/NurPhoto via Getty Images
Liverpool ditekuk Napoli di matchday pertama grup Liga Champions 2022-2023. Foto: Matteo Ciambelli/NurPhoto via Getty Images.
Cetak Catatan Horor di Eropa

Upaya memperbaiki Liverpool saat ini, nampaknya bukan misi mustahil bagi Jurgen Klopp mengingat ia sudah pernah berhadapan dengan situasi yang lebih payah lagi bertahun-tahun lalu.

Saat datang, ia mewarisi skuad peninggalan Brendan Rodgers yang sudah beberapa kali gagal meraih trofi.

Hanya saja, kekalahan kontra Napoli tempo hari menjadi salah satu catatan paling horor Liverpool di Eropa sepanjang masa.

Ya, di tangan pemain yang telah membawakan seabrek gelar bagi klub ini, mulai dari Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga Inggris, Community Shield, dan Piala Duniai Antarklub.

Pasalnya, ini adalah kekaahan terburuk Liverpool di Eropa setelah yang terakhir kali terjadi pada 1966 silam.

Saat itu, berdasarkan catatan Daily Mail, Liverpool tumbang di tangan Ajax Amsterdam asuhan Rinus Michels dengan skor 1-5.

Pertandingan leg pertama putaran kedua Liga Champions (dulu European Cup) 1966-1967 itu di sisi lain juga dikenal publik sebagai The Fog Match, lantaran dimainkan di tengah kondisi berkabut.

Liverpool yang ditangani Bill Shankly, ternyata tidak mampu berbuat banyak di hadapan Ajax. Mereka hanya bisa mencatatkan satu gol dari Chris Lawler.

Sementara itu, seperti Napoli tempo hari, Ajax hanya membiarkan lawannya puas dengan satu gol, sembari memberi mereka rentetan kebobolan tanpa ampun.

Jika Napoli ‘menghadiahi’ empat gol, Ajax sedikit lebih sadis lantaran memberi lima. Klaas Nuninga mencetak brace, ditambah masing-masing satu dari Cees De Wolf, Johan Cruyff, dan Hendrik Groot.