Liga Inggris

Dianggap Mirip Nagelsmann, Ini Saran eks Chelsea Jika Graham Potter Ingin Sukses Sebagai Pelatih

Minggu, 11 September 2022 06:02 WIB
Penulis: Triyoga Sandi Pamungkas | Editor: Juni Adi
© REUTERS/Toby Melville
Pelatih baru Chelsea, Graham Potter saat memimpin Brighton melawan Newcastle United (13/08/22). (Foto: REUTERS/Toby Melville) Copyright: © REUTERS/Toby Melville
Pelatih baru Chelsea, Graham Potter saat memimpin Brighton melawan Newcastle United (13/08/22). (Foto: REUTERS/Toby Melville)
Tak Akan Dipecat Meski Gagal Empat Besar

Dilansir dari Mirror, Graham Potter tidak akan dihadapkan dengan pemecatan sekalipun ia gagal mengantar Chelsea finish empat besar.

Todd Boehly, yang sudah memiliki Chelsea selama 100 hari, bertekad untuk tetap membawa kesuksesan ke Chelsea.

Kendati demikian, Boehly tidak keberatan jika nantinya Chelsea tidak lolos ke Liga Champions musim depan bersama Graham Potter. 

Hal itu tampaknya berbanding terbalik dengan pemilik Chelsea sebelumnya, Roman Abramovich, yang terkenal sering memecat pelatih jika klubnya tertatih-tatih finis peringkat keempat. 

Petinggi baru Chelsea melihat mantan pelatih Brighton & Hove Albion tersebut sebagai pelatih jangka panjang mengingat Potter dikontrak selama lima tahun.

Para petinggi percaya Potter bisa membangun skuad, memperbaiki serta mengembangkan pemain muda dan menikmati kesuksesan berkelanjutan baik di Liga Inggris, di Eropa, dan di piala domestik. 

Oleh sebab itu, mereka mencoba membuang jauh-jauh budaya ‘datang dan tendang’ milik Roman Abramovic yang sudah lekat sejak 20 tahun yang lalu. 

Selama 20 tahun berkuasa di Stamford Bridge, Abramovic sudah melewati 14 pergantian manajer. Jose Mourinho, Luiz Felipe Scolari and Andre Villas Boas, adalah pelatih yang dipecat seusai dipastikan gagal lolos ke UCL.

Di sisi lain, Todd Boehly telah meyakinkan pria berusia 47 tahun tersebut bahwa ia akan diberi waktu dan dukungan dalam mengembalikan kejayaan Chelsea.

Ada keyakinan bahwa Potter bisa segera membawa Chelsea meroket ke atas klasemen dengan cepat dengan banyaknya waktu yang tersisa untuk membuat perubahan dan petinggi tidak akan panik atau menilainya hanya berdasarkan The Blues bisa finis empat besar atau tidak.