INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tiba-tiba mengamuk saat rombongan tim hendak meninggalkan Stadion Gelora BJ Habibie, Kota Parepare, Minggu (10/9/22) dini hari.
Situasi di press room stadion berkapasitas 20.000 tempat duduk tersebut seketika menegang tatkala Tavares, Munafri Arifuddin (Direktur Utama), dan Syahrir Nawir Nur (Asisten Manager) masuk dengan raut wajah penuh amarah.
Padahal, pelatih asal Portugal tersebut baru akan menaiki bus untuk kembali ke hotel bersama seluruh pemain, sebab sesi jumpa pers pasca-laga melawan Persebaya Surabaya telah usai sekitar 15 menit sebelumnya.
“Teman-teman, tolong berkumpul sebentar. Ada hal penting yang mendadak ingin saya sampaikan,” kata Bernardo Tavares ketika membuka pintu press room Stadion Gelora B.J Habibie.
Rupanya, juru taktik berusia 42 tahun ini terbakar api amarah lantaran mendapatkan informasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 2022-2023 soal nasib yang dialami oleh kapten PSM, Wiljan Pluim.
“Dia menerima skorsing lima laga terkait kejadian dalam laga kontra Persik Kediri. Jadi, seperti yang telah terlihat, aturan untuk kami sangat jauh berbeda,” ujar Tavares mengawali pernyataannya.
“Saya ingin dipahamkan tentang aturan seperti apa yang mereka lakukan karena sungguh tak bisa dipercaya. Skorsing lima laga untuk Pluim. Apa yang sebenarnya dia lakukan?” sambungnya.
Diketahui, Wiljan Pluim dikartu merah oleh wasit Zetman Pangaribuan akibat diduga menyampaikan kata-kata tak senonoh ketika PSM Makassar bersua Persik Kediri pada pekan ke-8 Liga 1 2022-2023.