Termasuk Jordi Amat, Bos JDT Beri Ultimatum ke Pemain Asing: Jangan Cuma Pikirkan Uang!
Luciano Figueora menjadi penyerang produktif Johor Darul Ta'zim pada periode 2014-2018. Mantan bomber Timnas Argentina itu menjaringkan 43 gol dan 14 assists dalam rentang waktu tersebut.
Setelah tak lagi bermain, Luciano Figueora melanjutkan komitmennya dengan menjadi manajer JDT. Sayang, Figuero terpaksa meninggalkan Harimau Selatan agar dapat lebih dekat dengan keluarganya di Argentina.
“Belum ada pemain (asing) yang bisa disebut bintang dan saya sangat beruntung (memiliki) Luciano (Figueora). Saya belum pernah mendapatkan pemain lain dengan harga dan komitmen setara dengan Luciano,” sambung Tunku Ismail Ibrahim.
Pemain asing JDT lainnya yang mendapatkan kredit dari sang pemilik yakni Pablo Aimar dari Argentina.
Tercatat, pengkoleksi 53 caps bersama Timnas Argentina itu bermain selama 9 bulan bersama Johor Darul Ta’zim hingga April 2014.
Setelahnya ia dilepas dan menganggur selama setahun sebelum kembali ke Argentina dengan bergabung River Plate dan pensiun pada 2015.
Lantas, apakah pernyataan keras dar Tunku Ismail Ibrahim ini juga menyasar pada calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jordi Amat?
Diketahui, berdasarkan laporan Transfermarkt, Jordi Amat diboyong Johor Darul Ta’zim dengan bebas transfer atau gratis.
Namun, kedatangannya ke JDT membuat Jordi Amat jadi pemain paling mahal di Liga Malaysia. Nilai pasarnya diketahui seharga Rp17,38 miliar, melampui pemain asing JDT lainnya, Fernando Forestieri (Italia-Argentina) yang mempunyai nilai pasar saat ini senilai Rp 15,21 miliar.
Tentunya, ini bakal jadi sebuah peringatan untuk Jordi Amat, yang tahun ini berusia 30 tahun. Sejauh ini, Jordi Amat baru memainkan satu kali penampilan untuk JDT, yakni di ajang Liga Champions Asia 2022