INDOSPORT.COM - Federasi sepak bola dipimpin oleh seorang mantan pesepak bola. Itulah yang diterapkan Curacao, yang mengusung misi tampil di Piala Dunia 2026.
Sebagaimana diketahui, timnas Indonesia baru saja melakoni agenda FIFA Matchday melawan Curacao di Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (24/9/22).
Sempat bermain imbang 2-2 di babak pertama, anak asuh Shin Tae-yong akhirnya berhasil menuntaskan laga pamungkas ini dengan kemenangan 3-2 atas Curacao.
Tiga gol dilesakkan masing-masing oleh Marc Klok, Fachrudin Aryanto, dan Dimas Drajad. Hasil ini membuat Shin Tae-yong seolah menjadi pahlawan kemenangan.
Namun, banyak pula netizen yang menyoroti aksi Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang numpang tenar dalam kesuksesan Shin Tae-yong meracik Timnas.
Selain spanduk bertuliskan 'terima kasih Iwan Bule' yang terpampang di stadion, sang Ketum PSSI juga ikut menggelar konferensi pers setelah pertandingan.
Kehadiran Iwan Bule sarat dengan unsur politis, sehingga selalu jadi bulan-bulanan warganet. Apalagi, ia adalah Ketum PSSI yang tidak pernah menjadi pemain bola.
Beda halnya dengan Curacao, federasi sepak bola mereka justru dipimpin oleh mantan pesepak bola, Ramiro Griffith.
Ramiro Griffith merupakan mantan pesepak bola yang merintis karier di Liga Belanda. Masa muda Griffith dihabiskan dengan bermain di akademi SC Heerenveen.
Setelah itu, Griffith bermain untuk tim VV Heerenveen dan Achilles 1894. Saat masih aktif sebagai pemain sepak bola, Griffith berposisi sebagai juru gedor atau striker.