Liga Indonesia

Berujung Maut, Chaos Arema FC vs Persebaya Masuk 3 Besar Laga dengan Korban Terbanyak di Dunia

Minggu, 2 Oktober 2022 11:49 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.
Chaos di Laga Arema vs Persebaya Masuk Rekor Dunia

Tragedi ini hanya satu lebih banyak dari insiden tragis yang terjadi di Stadion Olahraga Accra, Accra, Ghana, pada 9 Mei 2001 silam.

Dalam pertandingan antara Hearts of Oak dan Asante Kotoko, polisi menembakkan gas air mata ke bebrapa penggemar yang terlibat kerusuhan.

Sebanyak 70 ribu orang berdesak-desakkan keluar dari stadion yang menyebab aksi saling injak yang menewaskan 126 orang dan korban lain mengalami luka-luka.

Indonesia Extra Time juga mencatat, kejadian ‘maut’ di Arema vs Persebaya ini seolah-olah mengulang kejadian di Ghana, dimana korban meninggal karena efek gas air mata.

Dalam cuitan terbaru, Indonesia Extra Time, juga menambahkan laporan dari fanbase Arema Indonesia @Arema FC bahwa korban jiwa sudah bertambah menjadi 182 orang.

Itu artinya, jika fakta ini benar, maka insiden chaos di laga Arema vs Persebaya ini sukses melampui insiden Accra di Ghana  11 tahun silam dengan penyebab yang sama, yakni gas air mata.

Sejauh ini, tragedi paling mematikan di dunia terjadi pada 24 Mei 1964 di Stadion Nasional, Lima, Peru, yang memakan korban 318 orang.

Insiden mengerikan terjadi saat pertandingan kualifikasi Olimpiade antara Peru dan Argentina yang berlangsung di Stadion Nasional di Lima.

Kedua negara berbagi persaingan sengit yang berubah jadi lading pembantaian lantaran dua gol Peru dianulir. Para penggemar Peru memulai kerusuhan yang menewaskan 318 orang dan menyebabkan 500 orang mengalami cedera serius.

Dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan Malang itu, tim berjulukan Singo Edan menelan pil pahit setelah kalah dengan skor 2-3.

Hasil ini mengangkat posisi Persebaya dari peringkat ke-10 dengan 13 poin, terpaut satu poin dari Arema FCC yang berada di posisi kedelapan.