Berujung Maut, Chaos Arema FC vs Persebaya Masuk 3 Besar Laga dengan Korban Terbanyak di Dunia
Tragedi ini hanya satu lebih banyak dari insiden tragis yang terjadi di Stadion Olahraga Accra, Accra, Ghana, pada 9 Mei 2001 silam.
Dalam pertandingan antara Hearts of Oak dan Asante Kotoko, polisi menembakkan gas air mata ke bebrapa penggemar yang terlibat kerusuhan.
Sebanyak 70 ribu orang berdesak-desakkan keluar dari stadion yang menyebab aksi saling injak yang menewaskan 126 orang dan korban lain mengalami luka-luka.
Indonesia Extra Time juga mencatat, kejadian ‘maut’ di Arema vs Persebaya ini seolah-olah mengulang kejadian di Ghana, dimana korban meninggal karena efek gas air mata.
Tahun 2001 kejadian di Accra, Ghana dengan penyebab yg sama yaitu penggunaan gas air mata ke penonton. 126 Meninggal Dunia.
— Extra Time Indonesia (@idextratime) October 2, 2022
Ini udah tahun 2022, dan lo masih pake cara yang sama, asli pengen maki-maki. pic.twitter.com/Rd6i29Wg8m
Dalam cuitan terbaru, Indonesia Extra Time, juga menambahkan laporan dari fanbase Arema Indonesia @Arema FC bahwa korban jiwa sudah bertambah menjadi 182 orang.
182 KORBAN JIWA. 😭🥀
— Extra Time Indonesia (@idextratime) October 2, 2022
Innalillahi wa innailaihi raji'un. Mari kita sejenak kirimkan doa untuk para korban. https://t.co/AUdcP95o6D
Itu artinya, jika fakta ini benar, maka insiden chaos di laga Arema vs Persebaya ini sukses melampui insiden Accra di Ghana 11 tahun silam dengan penyebab yang sama, yakni gas air mata.
Sejauh ini, tragedi paling mematikan di dunia terjadi pada 24 Mei 1964 di Stadion Nasional, Lima, Peru, yang memakan korban 318 orang.
Insiden mengerikan terjadi saat pertandingan kualifikasi Olimpiade antara Peru dan Argentina yang berlangsung di Stadion Nasional di Lima.
Kedua negara berbagi persaingan sengit yang berubah jadi lading pembantaian lantaran dua gol Peru dianulir. Para penggemar Peru memulai kerusuhan yang menewaskan 318 orang dan menyebabkan 500 orang mengalami cedera serius.
Dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan Malang itu, tim berjulukan Singo Edan menelan pil pahit setelah kalah dengan skor 2-3.
Hasil ini mengangkat posisi Persebaya dari peringkat ke-10 dengan 13 poin, terpaut satu poin dari Arema FCC yang berada di posisi kedelapan.