INDOSPORT.COM - Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan lebih dari 100 suporter dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Di Brasil, kejadian ini sudah jadi pembahasan media.
Tragedi usai laga pekan kesebelas Liga 1 2022/2023, antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/22) malam, begitu mengagetkan. Sepanjang laga, puluhan ribu suporter yang datang bisa tertib menyaksikan jalannya laga.
Namun situasi berubah usai pertandingan dimenangi Persebaya dengan skor 3-2. Kekecewaan karena kalah dari sang rival dilampiaskan suporter dengan amarah.
Mereka memanjat pagar dan memasuki area lapangan. Petugas keamanan yang kewalahan pada akhirnya menembakkan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa.
Namun, tembakan gas air mata ini yang membuat suasana semakin tak kondusif. Para suporter berusaha keluar dari stadion karena efek gas yang membuat sesak.
Akhirnya, kejadian yang tak pernah diduga ini terjadi. Dari data resmi pada Minggu pagi, sudah ada 130 orang yang yang dinyatakan meninggal dunia. Sementara suporter yang luka ringan hingga luka berat mencapai 191 orang.
Kejadian ini tak hanya mengejutkan masyarakat Indonesia. Jauh di belahan bumi lain, Brasil, ternyata "Tragedi Kanjuruhan" ini sudah menjadi pembahasan media di negeri sepak bola tersebut.
Hal ini diceritakan pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco. Pria asal Brasil ini kaget ketika ponselnya dipenuhi pesan dari kawan serta awak media Brasil saat dirinya bangun tidur.
"Saya bangun pagi dengan banyak teman dari Brasil serta wartawan Brasil yang tanya kenapa ini bisa terjadi," kata Teco, Minggu (02/10/22).
Teco menyebut bahwa seorang teman di Brasil malah sudah mengirimkan berita tentang kejadian di Kanjuruhan. Berita itu dimuat salah satu media besar di Brasil bernama Globo.