INDOSPORT.COM - Manajemen PSM Makassar lewat Direktur Utama, Sadikin Aksa, menjadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai refleksi agar pelaksanaan Liga 1 Indonesia 2022-2023 lebih baik lagi.
Akibat ulah oknum suporter yang nekat menginvansi lapangan yang dibalas tindakan represif dari aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata, kini sepak bola Indonesia menjadi buah bibir di seluruh penjuru dunia.
Pasalnya, hampir 200 jiwa dilaporkan meninggal dunia pasca-laga sengit bertajuk Super Derby Jawa Timur antara tuan rumah Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Menyikapi hal tersebut, jajaran manajemen PSM Makassar tak ingin fokus untuk mencari siapa pihak yang salah ataupun yang benar dalam Tragedi Kanjuruhan.
Tapi, pengelola klub merah marun Sulawesi Selatan ini meminta seluruh pelaku bal-balan Tanah Air menjadikan insiden tersebut sebagai pukulan telak untuk berbenah.
“Kejadian kemarin sangat-sangat kami sayangkan dan bagi saya, tapi apa pun kejadiannya pasti selalu ada hikmah. Mudah-mudahan bisa memperbaiki sepak bola Indonesia ke depan,” tutur Sadikin Aksa, Minggu (2/10/22).
Lebih lanjut, Sadikin Aksa memilih untuk mengambil sisi positif dari Tragedi Kanjuruhan. Meski menjadi catatan kelam, ia optimistis bahwa sepak bola Indonesia akan berubah.
Terutama dari segi keamanan, bos PSM Makassar ini sangat mendambakan adanya sebuah perbaikan supaya tak terjadi lagi insiden serupa dalam pelaksanaan Liga 1 2022-2023 ke depannya.
“Kalau melihat kerusuhan di beberapa negara dulu dan semenjak adanya kejadian kemarin, pasti ada dampak positif ke depan yang jauh lebih bagus,” ungkap Sadikin Aksa.
“Kami ambil positifnya sembari mengharapkan ada dampak bagus walaupun tetap menyayangkan. Semoga bisa menjadi catatan PSSI dan PT LIB untuk memperbaiki, terutama segi keamanan, agar setiap penonton merasa aman,” tandasnya.