In-depth

Jurgen Klopp 'Resmi' Tinggalkan Formasi Sukses 4-3-3, Inilah Plus Minus Sistem Baru Liverpool

Rabu, 5 Oktober 2022 11:46 WIB
Editor: Ilham Oktafian
© Reuters/Craig Brough
Darwin Nunez saat laga Liga Champions antara Liverpool vs Ajax Amsterdam Copyright: © Reuters/Craig Brough
Darwin Nunez saat laga Liga Champions antara Liverpool vs Ajax Amsterdam
Kelebihan

1. Banyak Opsi Menyerang di Lini Depan

Dalam laga kontra Rangers, Liverpool memainkan pola 4-2-3-1 dengan menurunkan Darwin Nunez di posisi ujung tombak, ditopang oleh Diogo Jota, Luis Diaz serta Mohamed Salah.

Praktis, ada 4 pemain yang bertipikal menyerang di lini depan. Hal ini membuat serangan Liverpool lebih bervariasi. Mulai dari sisi sayap maupun tengah.

Di sampingi itu, dengan menurunkan 4 juru gedor sekaligus, para pemain belakang lawan harus ekstra kerja keras untuk memutus aliran bola.

2. Trent Alexander-Arnold Tak Telat Turun

Entah punya pengaruh atau tidak, sejak Liverpool mengganti pola 4-3-3 ke 4-2-3-1, Trent Alexander-Arnold tak lagi telat membantu pertahanan.

Bisa jadi, hal itu dipengaruhi lini serang Liverpool yang menumpuk. TAA kini tak perlu intens membantu penyerangan mengingat Mohamed Salah punya partner baru yakni Diogo Jota yang dipasang persis di belakang Darwin Nunez.

3. Belum Bisa Ditebak Lawan

Liverpool cukup diuntungkan dapat menjajal formasi anyar 4-2-3-1 saat bentrok dengan tim sekelas Rangers.

Bagaimana tidak, The Reds jelas berada di atas Rangers. Artinya, Klopp masih dapat kesempatan untuk menyempurnakan formula tersebut.

Di samping itu, dengan melawan Rangers Liverpool masih bisa membenahi pola baru agar tak ditebak oleh lawan.

Diketahui jika formasi lama Liverpool sudah bisa dipatahkan oleh lawan, salah satunya melalui permainan counter attack.

Dengan skema tersebut Liverpool kerap kerepotan.Namun kini dengan pola anyar The Reds masih bisa mengejutkan lawan.