INDOSPORT.COM - Belajar dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 suporter dan aparat keamanan, polisi kini merangkul suporter Barito Putera untuk Liga 1 2022-23.
Aparat keamanan, dalam hal ini adalah polisi, harus bersinergi dengan panitia pelaksana (panpel) pertandingan Liga 1, dan suporter yang mendukung di stadion.
Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 jadi pelajaran berharga, di mana ketika polisi dan suporter tidak berada di koridor yang sama, maka ada banyak nyawa melayang.
Kompetisi Liga 1 2022/2023 pekan ke-11 berubah menjadi tragedi. Hal ini berawal dari kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Kanjuruhan, Sabtu (1/10/22).
Aremania turun ke lapangan setelah tim kebanggaannya kalah dengan skor akhir 2-3. Menurut informasi, mereka masuk untuk menguatkan para pemain Arema.
Namun, semakin banyak suporter yang turut ke lapangan, ada pula yang melempar botol ke penggawa Persebaya, mau tak mau aparat bertindak untuk menghalau massa.
Situasi yang tidak kondusif di lapangan memaksa aparat keamanan melempar gas air mata, hanya saja senjata kimia itu justru diarahkan ke tribun yang banyak penonton.
Naasnya, jalan keluar stadion yang sempit membuat banyak orang terhimpit, belum lagi paparan gas air mata mengganggu pernafasan, 131 orang meninggal dunia.
Guna menghormati korban Tragedi Kanjuruhan, PS Barito Putera menggelar doa bersama dan open donasi untuk para korban Tragedi Kanjuruhan, Senin (3/10/22).
Selain itu, Polresta Banjarmasin dan Polda Kalimantan Selatan juga mendeklarasikan janji mereka untuk sejalan dengan pihak suporter Barito, yakni Barito Mania.