INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1, Bali United, Stefano Cugurra Teco, ikut menyambut kabar baik tentang perdamaian suporter Persis Solo dan PSIM Yogyakarta. Rivalitas ekstrim harus diakhiri untuk sepak bola Indonesia lebih baik.
Hikmah dirasakan masyarakat Solo dan Yogyakarta setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang. Gong perdamaian sudah ditabuh suporter Solo dan Yogyakarta.
Perdamaian dua suporter ini bukan hanya menjadi kabar baik bagi pecinta sepak bola di Jawa Tengah dan DIY. Masyarakat yang tak tahu tentang sepak bola juga diuntungkan.
Pasalnya, rivalitas antara suporter Persis Solo dan PSIM kerap kali mengganggu kegiatan masyarakat. Bahkan, tak sedikit warga Solo atau Yogyakarta yang tak tahu tentang sepak bola ikut jadi korban.
Gong ini ditabuh ketika suporter Persis Solo menghadiri kegiatan doa bersama yang digelar suporter PSIM, Brajamusti. Yang datang bukan sekadar perwakilan suporter, seperti sebelum-sebelumnya.
Tak tanggung-tanggung, ada ribuan suporter Persis Solo yang memadati Stadion Mandala Krida, Selasa (4/10/22) lalu. Untuk pertama kali dalam sejarah, ribuan suporter Persis bisa akur dengan ribuan suporter PSIM.
Kabar perdamaian ini disambut banyak stakeholder sepak bola nasional. Pasalnya, video perdamaian dua kelompok ini viral di media sosial, mulai dari Instagram, Facebook, dan Twitter.
Stefano Cugurra Teco ikut gembira dengan perseteruan yang melibatkan dua kubu ini. Meski belum pernah terdampak langsung dalam pertikaian dua kubu ini, namun Teco tetap senang saat permusuhan disudahi.
"Ya ini kabar positif buat suporter yang memiliki rivalitas terlalu ekstrim dan sekarang bisa berdamai," kata Teco.
Perdamaian ini merupakan awal dari kabar baik dari sepak bola nasional. Pasalnya, suporter PSIM tak hanya berdamai dengan suporter Persis Solo, namun juga dengan suporter PSS Sleman.