INDOSPORT.COM - Gelandang Persib Bandung, Marc Klok, menilai semua pihak harus introspeksi dan mengambil pelajaran dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22).
Menurut Marc Klok, selain Panpel, pihak keamanan, operator kompetisi dan PSSI, pemain serta suporter harus belajar agar ke depannya sepak bola Indonesia bisa lebih baik lagi dan tragedi serupa tidak terulang kembali.
"Saya pikir kita ada di posisi pemain kita adalah role model, untuk pemain di negara ini harus coba belajar suporter bagaimana harus bereaksi atau emosi, pasti pemain juga punya rasa kalau kalah," kata Marc Klok.
Pemain naturalisasi ini menuturkan, suporter di Indonesia seharusnya bisa mencontoh kedewasaan suporter di luar negeri, yang bisa menyikapi hasil pertandingan dengan dewasa, meskipun tim kebanggaannya menelan kekalahan.
Salah satu yang dicontohkan oleh Marc Klok, yakni pertandingan pekan ke-8 Liga Inggris bertajuk Derby Manchester antara Manchester City vs Manchester United, Minggu (02/10/22).
Menurut Marc Klok, pada pertandingan tersebut Manchester United harus menelan kekalahan dengan skor telak 6-3. Namun, suporter tidak turun ke lapangan dan bisa menerima hasil laga, sehingga semuanya berjalan dengan aman dan lancar.
"Tapi jangan sampai masalah ini, kalau lihat di dunia contoh Manchester City Manchester United, ini derby besar kalau Manchester United kalah 4-0 di babak pertama, kenapa di sana suporter tidak masuk lapangan," ucap Klok.
"Mereka pasti sedih dengan hasil itu tapi mereka setelah babak pertama kembali ke rumah untuk jaga emosi. Tapi di sini di Indonesia suporter terlalu punya emosi untuk fight," tegas Klok.
Sementara itu, sebelumnya Marc Klok, mengaku sedih dengan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22).
Menurut Klok, tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadi catatan kelam bagi sepak bola Indonesia, pasalnya dalam insiden tersebut banyak korban jiwa berjatuhan.