6 Ditetapkan Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Marc Klok: Semua Pihak Harus Introspeksi!
Sebagai informasi, seusai Derby Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, terjadi kerusuhan dan tragedi tersebut menjadi kisah paling kelam dalam sepak bola Indonesia.
Sehubungan dengan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengumumkan bahwa korban yang meninggal dunia dari Tragedi Kanjuruhan bertambah.
Sebelumnya, korban meninggal dunia mencapai 125 orang sejak Minggu (02/10/22) dini hari. Lalu pada Selasa (04/10/22) hingga pukul 10:00 WIB, korban meninggal dunia bertambah menjadi 131 orang.
Jumlah korban meninggal dunia itu terdata di 10 rumah sakit dan sisanya terkonfirmasi oleh pihak keluarga yang langsung dibawa pulang dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) yakni Stadion Kanjuruhan Malang.
"Ya saya sudah seperti saya tulis di website saya sangat sedih. Ini tragedi yang besar," kata pemain naturalisasi ini.
Pemain yang menggunakan nomor punggung 10 menuturkan, tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, harus menjadi pelajaran dan introspeksi bagi semua pihak mulai dari suporter hingga pihak keamanan.
"Saya pikir kita harus belajar dari momen ini juga, dan momen ini jangan datang lagi di Indonesia, untuk suporter belajar mindset suporter sangat penting," ujar Klok.
"Tapi juga mindset polisi dan security di stadion di negara ini," ucap pemain berusia 29 tahun ini menambahkan.
Sebagai pemain sepak bola profesional, Marc Klok selalu berusaha menampilkan permainan terbaiknya dan menargetkan kemenangan. Selain itu, saat kehilangan poin dia bersama rekan-rekannya tentu merasa kecewa.