Kisah Juara Tanpa Mahkota di Piala Dunia, Duo Penyihir Ferenc Puskas dan Johan Cruyff hingga Italia 90
Sandor Kocsis mampu mencetak tujuh dari 17 gol yang total dicetak di penyisihan grup Piala Dunia 1954 silam.
Keajaiban Hungaria kembali terjadi di babak perempat final dengan mengalahkan Brasil 4-2 dan menggulung juara bertahan, Uruguay di semifinal Piala Dunia 1954 dengan skor serupa.
Namun demikian, dalam laga final Piala Dunia 1954 melawan Jerman Barat, kedigdayaan Hungaria pun habis ketika Ferenc Puskas sang bintang terkena cedera karena dijaga ketat oleh bek Jerman, Werner Lebrich.
Selain cederanya Ferenc Puskas yang kemudian menyebabkan Jerman Barat bisa tampil bagus dan unggul melalui Max Morlock dan Helmut Rahn, yang membawa juara Piala Dunia 1954.
Belanda 1974
Generasi terbaik timnas Belanda muncul di tahun 1974 dengan dipimpin oleh pengatur serangan terbaik sepanjang masa, Johann Cruyff.
Cruyff bersama dengan Johan Neeskens dan Johnny Rep mampu memberikan visi yang mengubah sepak bola Belanda yang mulanya tak berprestasi jadi lebih baik.
Bersama para bintang tersebut, Belanda mampu tampil berungas di Piala Dunia 1974 dengan mengandaskan Argentina 4-0 dan Brasil 2-0 di babak kedua penyisihan grup.
Seperti Hungaria yang mengandalkan Ferenc Puskas sang penyihir, Belanda bersama Johan Cruyff juga bertemu dengan Jerman Barat di final.
Hanya saja, Belanda yang sempat unggul melalui Johan Neeskens pada menit ke-2 gagal mencapai Juara Piala Dunia 1974 usai Jerman Barat berbalik unggul melalui Paul Breitner dan Gerd Muller pada menit ke-25 dan 43.
Italia 1990
Timnas Italia tahun 90-an merupakan tim yang dikenal menakutkan dengan diisi oleh beberapa pemain top, seperti Walter Zenga, Franco Baresi, Giuseppe Bergomi, dan Paolo Maldini di lini belakang dengan Catenaccio.