Apresiasi Doa Suporter untuk Tragedi Kanjuruhan, Dedi Kusnandar: Ini Duka Kita Semua
Menurut Dedi, rivalitas dalam sepak bola merupakan hal yang wajar, hanya saja hal itu hanya terjadi saat pertandingan saja, sedangkan setelah 2x45 berakhir semuanya tetap saudara.
"Tadi dibilang kita jangan sampai korban ini sia-sia, tapi jadi pahlawan suporter agar ke depannya menjadi stadion (yang damai), rivalitas boleh, tapi jangan sampai menghilangkan nyawa," ucap Dado.
"Kita ingin di stadion suporter lawan bisa datang, mudah-mudahan kegiatan ini jadi awal kebaikan buat semuanya," harap Dado.
Selain itu, mantan pemain timnas Indonesia U-23 ini merasa bangga pada kegiatan "Dari Kami untuk Malang" berbagai elemen suporter yang ada di Bandung raya bisa duduk berdampingan dan berdoa bersama. Menurut Dedi, kebersamaan tersebut diharapkan bisa tetap dijaga, agar kedepannya mereka bisa saling mengunjungi saat tim kebanggaannya melakoni pertandingan.
"Kita yang dibilang mustahil bisa kumpul yang suporter lain dengan rivalitasnya, ya kalian tau sendiri," ujar pemain yang menggunakan nomor punggung 11 ini.
"Tapi kita lihat bisa satu ruangan walaupun dalam skala kecil ya, tapi selanjutnya bisa skala besar, bareng-bareng di stadion Meski ada rivalitas. Mulai dari hari ini, semoga ke depan kita bisa sama sama di satu stadion," harap Dado.
Sementara itu, sebelumnya Persib Bandung bersama Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), mengadakan doa bersama, Rabu (05/10/22), sebagai bentuk solidaritas dan duka cita atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Doa bersama tersebut, dilaksanakan di Masjid Salman ITB, seusai Shalat Maghrib. Dalam kegiatan ini, dihadiri pemain Persib diantaranya Achmad Jufriyanto, Teja Paku Alam, Fitrul Dwi Rustapa, Bayu Mohamad Fiqri, Robi Darwis, Ferdiansyah, Arsan Makarin dan Kakang Rudianto.
Kegiatan tersebut diawali dengan Shalat Maghrib berjamaah dan selanjutnya sambutan oleh Dewan Pakar YPM Salman ITB, Budhiana Kartawijaya. Setelah itu, Ustadz Handy Bonny menyampaikan taushiyah yang ditutup dengan doa bersama. Kegiatan ini diakhiri dengan Shalat Isya berjamaah.
Selain itu, pada Jumat (07/10/22) pagi, di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, mantan pemain Persib Bandung dari berbagai generasi juga menggelar doa bersama untuk korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.