In-depth

Rotasi Berjalan Mulus, 3 Catatan Unik Graham Potter Usai Bantu Chelsea Gebuk Wolves

Minggu, 9 Oktober 2022 11:05 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Indra Citra Sena
© Reuters/Matthew Childs
Mantan Pelatih Brighton, Graham Potter, di laga kontra Fulham (30/08/22). (Foto: Reuters/Matthew Childs) Copyright: © Reuters/Matthew Childs
Mantan Pelatih Brighton, Graham Potter, di laga kontra Fulham (30/08/22). (Foto: Reuters/Matthew Childs)
Kemampuan Graham Potter Mengelola Pemain
  • Formasi yang adaptif dan fleksibel

Graham Potter mengungkapkan bahwa keputusan untuk melakukan rotasi untuk menghadapi jadwal padat yang dimainkan Chelsea dalam tiap pekan.

Bahkan, ia turut mencadangkan Aubameyang yang tampil begitu cemerlang dalam dua pertandingan terakhir.

Juga dengan keputusan memberikan waktu bagi Raheem Sterling untuk bernafas, setelah selalu tampil dalam pertandingan bersama Chelsea.

Menggunakan formasi 4-2-3-1 di atas kertas, ternyata skema permainan Chelsea cukup cair ketika sudah berada di atas lapangan.

Ketika Chelsea bertahan maka akan membentuk empat bek. Sedangkan saat membangun serangan, formasi akan berbentuk tiga bek dengan double pivot di depannya.

Pasalnya, bentuk formasi baru berubah ketika Azpilicueta menjaga kelebaran di sisi kanan, sehingga ia akan meninggalkan Chalobah, Koulibaly, dan Cucurella di belakang.

Tapi, bentuk formasi Chelsea kemudian berubah menjadi 3-4-3 ketika Reece James memasuki lapangan.

Dengan begitu, Azpilicueta yang semula menjadi bek sayap, kini bergeser menjadi bek tengah bersama Chalobah dan Koulibaly.

Sedangkan Marc Cucurella akan menjadi bek sayap kiri bersama Reece James di sayap kanan, sehingga membentuk formasi 3-4-3.

Dampak dari formasi tersebut membuat Chelsea memiliki banyak peluang dengan total 15 tembakan melalui situasi open play.