INDOSPORT.COM – Update tragedi Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) menemukan gas air mata yang sudah kadaluwarsa.
Diketahui, kurang lebih sepekan lalu, tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya Surabaya terjadi. Ratusan korban meninggal dunia, mulai dari anak-anak, hingga laki-laki dan perempuan dewasa.
Ada pula ratusan korban lainnya yang dilarikan ke rumah sakit karena luka ringan hingga luka berat, termasuk masalah penglihatan.
Lantas, sejumlah investigasi dilakukan untuk mengusut tuntas penyebab dari tragedi kemanusiaan pascapertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Minggu (01/10/22).
Banyak yang menuding pihak keamanan, dalam hal ini adalah aparat kepolisian, jadi aktor utama banyaknya korban jiwa di tragedi Kanjuruhan itu.
Hal ini terbukti, beberapa aparat keamanan telah ditetapkan tim penyidik sebagai tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan pekan lalu.
Salah satu alasannya bermuara pada penggunaan gas air mata oleh aparat kepolisian untuk melerai suporter Arema FC yang disebut kecewa usai timnya kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya.
Update terbaru, pada Senin (10/10/22), Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) mengatakan bahwa pihaknya menemukan gas air mata kadaluwarsa yang ditembakkan di Stadion Kanjuruhan.
“Ada beberapa yang ditemukan (gas air mata) tahun 2021,” kata Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers sebagaimana melansir laman Antara.
“Saya masih belum tahu jumlahnya (gas air mata kadaluwarsa), tetapi ada beberapa,” sambung Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.