INDOSPORT.COM - Arema FC terus berupaya mewujudkan komitmen dalam tanggung jawab atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan selepas Derby Jatim melawan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 Indonesia hari Sabtu (01/10/22) lalu.
Wujud komitmen yang paling utama adalah dengan mendatangi rumah duka baik di Kota Malang maupun Kabupaten Malang selama satu pekan belakangan ini.
Sehubungan dengan itu, klub berlogo kepala singa itu juga sudah menyediakan pusat penanganan trauma kepada para korban tragedi Kanjuruhan.
Khususnya bagi korban tragedi yang sudah dinyatakan pulih, namun masih mengalami trauma secara kondisi psikologis.
"Koordinasi sudah kami lakukan berkaitan dengan layanan psikososial terhadap korban yang terdampak secara psikis," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji dalam situs resmi klub Minggu (09/10/22).
"Banyak posko yang didirikan berkaitan dengan hal ini," ujar eks jurnalis kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur tersebut.
Dalam hal ini, Arema FC sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Malang dan sejumlah organisasi yang fokus menangani kondisi psikologis di Malang.
Beberapa di antaranya adalah Himpsi (Himpunan Psikologi Indonesia) di Malang Raya yang tersebar di kampus seperti Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri, Universitas Muhammadiyah dan Universitas Merdeka.
Selain itu, penanganan psikologis juga dibantu oleh organisasi seperti Save The Children, Maharesigana (Mahasiswa Relawan Siaga Bencana), MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan LKK-NU (Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah memberikan dukungan berkaitan dengan pemulihan mental atau trauma," beber Sudarmaji.