Piala Dunia 2022

Pemerintah Inggris Larang 1.300 Suporter Datang ke Piala Dunia 2022, Apa Alasannya?

Sabtu, 15 Oktober 2022 07:58 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Trofi Piala Dunia. Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS. Copyright: © Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Trofi Piala Dunia. Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS.
Isu Kekerasan Suporter di Inggris dan Wales

Negara Inggris dan Wales sendiri diketahui sebagai negara dengan suporter sepak bola yang fanatik.

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan pelarangan lebih dari 1.300 suporter Inggris untuk berpergian ke Qatar.

Hal ini terjadi karena berkaitan dengan bergulirnya Piala Dunia 2022. Secara resmi aturan ini akan berlaku mulai hari Jumat (14/10/22).

Dikutip dari Daily Mail, dalam kurun waktu 2021 hingga 2022 terjadi lebih dari 2.000 kasus penangkapan suporter yang melanggar aturan di Inggris dan Wales.

Jumlah ini meningkat 59% dari tahun 2018 dan 2019, ketika belum ada pandemi Covid-19.

Jenis pelanggaran yang paling umum adalah gangguan publik dan gangguan kekerasan.

Beberapa insiden yang banyak dilaporkan adalah insiden kembang api, pelemparan misil dan ketertiban umum.

Sementara itu, banyak terjadi juga perilaku antisosial yang melibatkan pendukung di kalangan remaja.

West Ham sendiri menjadi klub dngan jumlah pelanggaran terbanyak. Disusul oleh Manchester United, Leicester dan Everton.

Penangkapan suporter ketika laga internasional sebelum pandemi terjadi ketika pertandingan timnas Ingrris dan Wales sebanyak 38 kasus. Tiga diantaranya adalah Kejuaraan Eropa Wanita.